Sukses

5 Trik Mengelola Keuangan di Usia 20-an

Ingin mencapai kestabilan finansial di usia muda? Simak 5 trik ini!

Liputan6.com, Jakarta - Siapa yang tak ingin merdeka secara finansial? Semua orang tentu mendambakannya. Namun untuk mencapainya, harus diterapkan kebiasaan finansial yang baik sejak belia.

Kebiasaan yang baik ini akan berdampak pada keuangan di masa mendatang nanti. Sebaliknya, kebiasaan buruk akan menyakiti keuangan Anda di masa depan.

Maka itu, dari sejak Anda terjun ke dunia kerja dan mendapat penghasilan sendiri, Anda sudah harus mulai mengelola keuangan Anda dengan bijak. Mengutip NBC News, berikut 5 cara memaksimalkan keuangan di usia 20-an.

1. Bayar diri sendiri

“Menyimpan uang tambahan saat baru memulai karier terkadang sulit,” VP of membership soFi Libby Leffler. “Terlebih lagi jika Anda bekerja di kota dengan biaya hidup yang mahal.”

Leffler menyarankan, setelah membayar seluruh pengeluaran hidup bulanan, yang selanjutnya dilakukan adalah membayar diri sendiri terlebih dahulu.

“Biasakan menabung uang sisa ini. Kelompokkan uang ini untuk beberapa tujuan spesifik, misalnya dana darurat yang bisa Anda gunakan saat sesuatu yang mendadak terjadi,” jelasnya.

Ia meneruskan, menerapkan pola pikir ini akan membuat Anda lebih bertanggung jawab dengan keuangan pribadi.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

2. Lacak pengeluaran

“Penting untuk mengetahui secara jelas berapa banyak uang yang Anda hasilkan dan bagaimana Anda membelanjakannya. Buat skema umum atau gunakan pelacak digital yang memungkinan Anda untuk melihat angka-angka ini,” tutur Leffler.

Kemudian periksa kembali dan coba identifikasi pengeluaran yang memboroskan. Misalnya, jika Anda menghabiskan 20 persen penghasilan bulanan untuk biaya pengiriman makanan, artinya Anda perlu menguranginya. 

Walaupun terkesan sederhana, menuliskan dan melihat angka-angka tersebut akan membuat Anda lebih sadar dan hati-hati dengan pengeluaran.

Anda juga bisa menemukan pola pengeluaran sehingga bisa menyesuaikan sasaran keuangan Anda dari waktu ke waktu.

 

3. Berinvestasi untuk masa depan

“Jika Anda tidak pernah mempertimbangkan berbagai cara untuk menghasilkan uang, kini adalah saat yang tepat,” tambah Leffler. “Pikirkan untuk berinvestasi atau memindahkan uang yang menganggur ke rekening cek atau simpanan berbunga tinggi. 

Leffler merekomendasikan untuk menetapkan tujuan keuangan jangka pendek dan panjang untuk menentukan jenis investasi dan tipe rekening yang paling sesuai untuk Anda. 

Misalnya, jika tujuan jangka pendek Anda adalah untuk memiliki dana darurat, Anda bisa mulai bergabung dalam rekening tunai yang mudah diakses. 

Sebaliknya, jika tujuan Anda bersifat jangka panjang seperti dana pensiun, Anda bisa berinvestasi di saham atau reksadana.

3 dari 3 halaman

4. Cari teman untuk dukungan

Leffler meneruskan, lebih mudah untuk mengendalikan keuangan saat Anda memiliki teman yang mendukung tujuan finansial Anda. Idealnya, teman ini memgang nilai-nilai finansial yang sama dengan Anda.

“Walaupun sulit untuk melewatkan konser atau makan malam menarik, ini akan lebih mudah saat Anda memiliki teman yang mendukung dan mendorong Anda,” sambungnya.

 

5. Minta lebih

Cermatlah dalam mengevaluasi dan menegosiasikan keseluruhan paket ompensasi saat melamar kerja.

Pertimbangkan setiap aspeknya mulai dari upah dasar, bonus, dan waktu cuti. Jika Anda ingin minta kenaikan gaji, jangan menghampiri atasan dengan tangan hampa.

“Lakukan riset pasar atas jabatan Anda saat ini dan cari tahu mengenai praktik pembayaran gaji di perusahaan Anda,” ujar Leffler. 

Ia meneruskan, riset yang baik akan mencakup baik data dari situs perbandingan gaji dan juga berbicara dengan orang-orang pada industri Anda untuk mendapat gambaran upah rata-rata bagi posisi Anda. 

Kemudian, lihat kembali pencapaian-pencapaian Anda selama 6 hingga 12 bulan terakhir. Pertimbangkan kontribusi terbesar yang pernah Anda lakukan dan pastikan untuk memperlihatkannya pada atasan.

Jika atasan Anda mengatakan “tidak”, jangan berputus asa. Leffler mengatakan, Anda bisa meminta petunjuk mengenai hal-hal yang dapat dilakukan sehingga Anda dipertimbangkan untuk menerima kenaikan gaji atau promosi pada siklus peninjauan selanjutnya. (Felicia Margaretha)

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini