Sukses

BI: Pertumbuhan Ekonomi RI Masih Didorong Permintaan Domestik

Kenaikan permintaan domestik antara lain ditopang tingginya pertumbuhan investasi yang berkaitan dengan proyek infrastruktur Pemerintah.

Liputan6.com, Jakarta - Bank Indonesia (BI) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal III 2018 cukup baik jika dibandingkan dengan beberapa negara lain. Bahkan ada beberapa negara justru ekonominya minus.

Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, di tengah tren perlambatan ekonomi dunia, perekonomian Indonesia pada kuartal III 2018 tumbuh 5,17 persen (yoy), didukung permintaan domestik.

"Permintaan domestik tumbuh 6,40 persen (yoy), meningkat dibandingkan dengan pertumbuhan kuartal II 2018 sebesar 6,35 persen (yoy)," kata Perry di kantornya, Kamis (15/11/2018).

Dia menjelaskan, kenaikan permintaan domestik antara lain ditopang tingginya pertumbuhan investasi yang berkaitan dengan proyek infrastruktur Pemerintah, baik investasi bangunan maupun investasi non-bangunan.

Sementara itu, kontribusi ekspor neto tercatat negatif akibat menurunnya kinerja ekspor sejalan dengan permintaan global yang melemah.

"Hal tersebut terjadi di tengah impor yang masih tumbuh tinggi akibat kuatnya permintaan domestik," ujarnya.

Ekspor neto yang negatif pada gilirannya menyebabkan pertumbuhan ekonomi triwulan III 2018 lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi triwulan II 2018 sebesar 5,27 persen.

"Secara spasial, pertumbuhan ekonomi didorong peningkatan pertumbuhan di Jawa, Sumatera, dan Kalimantan. Bank Indonesia memprakirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia secara keseluruhan tahun 2018 sekitar 5,1 persen," tutupnya.

Reporter: Yayu Agustini Rahayu

Sumber: Merdeka.com

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

BPS: Pertumbuhan Ekonomi RI di Kuartal III 2018 Capai 5,17 Persen

Badan Pusat Statistik (BPS) merilis pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal III 2018 sebesar 5,17 persen. Angka ini jauh lebih tinggi jika dibandingkan periode sama tahun lalu yang hanya 5,06 persen.

"Pertumbuhan ekonomi ini lebih tinggi jika dibandingkan dengan kuartal III 2017 sebesar 5,06 persen," ujar Kepala BPS Suhariyanto di kantornya, Senin (5/11/2018). 

Suhariyanto menjelaskan meski lebih tinggi jika dibandingkan periode sama 2017, angka ini lebih rendah jika dibandingkan pertumbuhan ekonomi kuartal II 2018 yang tercatat 5,27 persen.

"Kita masih punya satu triwulan lagi hingga akhir tahun. Kalau itu bagus kami harap pertumbuhan ekonomi secara tahunan bagus," tandasnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.