Sukses

Sri Mulyani Luncurkan Beasiswa Santri LPDP

Pemberian beasiswa bagi santri LPDP akan diambil dari dana abadi pendidikan sebesar Rp 55 triliun pada 2019.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati bersama Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin meluncurkan pemberian Beasiswa Santri melalui Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP). Pemberian beasiswa ini dilakukan untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) melalui LPDP.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, pemberian beasiswa bagi santri LPDP akan diambil dari dana abadi pendidikan sebesar Rp 55 triliun pada 2019.

"Tahun depan Rp 55 triliun. Waktu kami sampaikan progres dari LPDP, kita mulai memikirkan ke depan kita membutuhkan SDM seperti apa," ujarnya di Kantor Kemenag, Jakarta, Senin (12/10/2018).

Saat ini bukan hanya pemerintah Indonesia yang berkonsentrasi meningkatkan kualitas SDM tetapi juga seluruh negara di dunia. Indonesia sendiri, jika dihadapkan dengan negara-negara berpedapatan menengah, masih memiliki kualitas SDM yang rendah.

"Kualitas SDM ini yang diukur dalam human capital index, diperbandingkan antar negara. Indikator menangkap berapa lama anak-anak sekolah. Karena banyak negara yang tidak bisa lulus sampai sma 12 tahun. Di banyak negara sudah sampai 15 tahun. Apakah anak mendapatkan gizi yang cukup," jelasnya.

"Faktor kesehatan dan pendidikan dibandingkan, termasuk ujian yang disamakan dari seluruh dunia matematika, sains, bahasa. Indonesia memiliki skor 53. Kalau dihadapkan pada negara berpendapatan menengah atas kita masih tertinggal," sambungnya.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Banyak Potensi

Sri Mulyani menambahkan, alasan pemerintah memberikan beasiswa LPDP bagi santri dengan mempertimbangkan jumlah dan potensi santri untuk bersaing memperoleh pendidikan yang memadai di luar negeri.

"Ada 267 juta manusia, mayoritas adalah anak-anak generasi muda dan sebagian cukup besar sekolahnya adalah di pesantren dan santri. Itu adalah sangat penting untuk kemudian meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Kami berharap dari teman Kementerian Agama ada program pendidikannya," jelasnya.

 

Reporter: Anggun P. Situmorang

Sumber: Merdeka.com

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.