Sukses

4 Tips Kurangi Jam Kerja Tanpa Mengganggu Karier

Jam kerja yang terlalu berlebihan bisa menyebabkan banyak masalah fisik dan mental.

Liputan6.com, Jakarta - Masalah lain yang perlu diperhatikan di dunia kerja, selain upah, adalah jam kerja. Pasalnya, sejumlah penelitian menunjukkan korelasi antara kelebihan kerja (overworking) dan beragam penyakit seperti depresi, diabetes tipe 2, dan penyakit jantung.

Dilansir dari Forbes, menyesuaikan jam kerja untuk memberi waktu pada hidup dihadang tiga isu. Mulai dari membatasi perkembangan karier, mengurangi upah, dan belum lagi prasangka yang terjadi di lingkungan kantor.

Sementara, jika jam kerja tidak seimbang dapat berakibat di kehidupan sosial bersama keluarga dan sahabat, bahkan mengakibatkan burnout.

Forbes menjelaskan 4 cara untuk mencari jalan tengah berkarier dengan jam kerja yang tidak kelewat batas. Berikut tipsnya:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

1. Fokus pada Energi

Belma McCaffrey yang mendirikan WorkBigger, sebuah organisasi yang memberi dukungan bagi para wanita di dunia karier, memberi saran agar pegawai menaruh fokus mereka pada energi, bukan waktu.

Jangan sampai energi terbuang untuk hal yang memperlambat pekerjaanmu. Kenali hal-hal tersebut, atasi, kemudian fokuskan energi pada pekerjaan agar kamu bisa terus maju.

McCaffrey juga menyarankan agar pegawai mau menolak permintaan waktu yang memperlambat progres dalam bekerja.

3 dari 5 halaman

2. Minta Jadwal yang Ideal

Saran selanjutnya adalah mengenali nilai diri sendiri dan langsung bernegosiasi mengenai waktu kerja. Bila pegawai percaya diri dan mengenali nilai kualitas diri, ia tidak perlu khawatir tentang perkembangan karier karena melakukan hal ini.

McCaffrey memberikan lima langkah dengan presisi untuk menegosiasikan sesuatu:

1. Mulai dengan mengatakan terima kasih dan tunjukkan rasa syukur sebelum meminta sesuatu.

2. Minta apa yang kau inginkan dengan spesifik.

3. Berikan satu atau dua alasan mengapa kamu pantas mendapat apa yang kamu minta, tetapi jangan langsung beberkan semua alasan.

4. Siapkan argumen pertahanan untuk berjaga-jaga jika atasan menolak permintaan kamu.

5. Bila kamu tidak mencapai persetujua yang memuaskan, minta waktu untuk mempertimbangkan opsi yang kamu miliki.

4 dari 5 halaman

3. Jelajah Opsi Lain

Tips ketiga dari McCaffrey adalah menjelajahi peluang lain, seperti mencari perusahaan yang lebih mau bernegosiasi. Apakah hal tersebut mungkin?

Bila melihat statisik, itu sangat mungkin. Menurut Global Workplace Analytics, terdapat 4,3 juta orang Amerika yang bekerja di rumah separuh waktu kerjanya, dan angka itu diperkirakan tumbuh. Jadi ada tempat kerja yang memberi kesempatan untuk jam kerja yang lebih fleksibel.

Tambah lagi, bekerja secara remote dan via telekomunikasi menawarkan fleksibilitas, menghemat waktu pulang-pergi kerja, sehingga memberikan kemampuan agar lebih produktif.

5 dari 5 halaman

4. Tembus Perisai Mental

Terakhir, harus diakui meminta penyesuaian jam kerja memang bukan permintaan yang biasa. Perasaan terintimdasi dan takut penolakan pasti menghalangi banyak orang.

Mengenai hal ini McCaffrey mengajak untuk jernih menghadapi negosiasi, dan itu dibutuhkan membagi kebutuhan diri. Ia turut mengingatkan jangan takut menghadapi prasangka ketika memberanikan diri untuk negosiasi.

"Tapi sebenarnya, ini menyangkut memiliki keberanian untuk melakukan apa yang penting bagi kamu, bagi kamu, entah apa prasangka atau bias (yang akan kamu hadapi)," jelasnya.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini