Sukses

Awas, Hindari 6 Kesalahan saat Pinjamkan Uang ke Teman

Sebenarnya tidak ada salahnya memberikan bantuan finansial sebagai bentuk dukungan untuk orang-orang tersayang. Akan tetapi, sebisa mungkin hindari hal-hal di bawah ini

Liputan6.com, Jakarta - Sebagai manusia, kita tidak selalu dihadapi oleh situasi yang selalu baik. Ada masanya dimana akan menghadapi situasi dan kondisi sulit seperti jatuh sakit, kecelakaan, musibah, dan lain sebagainya. Hal ini juga bisa menimpa siapa saja, termasuk rekan-rekan terdekat.

Sudah menjadi hal yang wajar bagi kita untuk memberi bantuan keuangan pada teman dekat atau kerabat apabila mereka terjebak di dalam kondisi yang seperti ini. Akan tetapi, tidak sedikit dari kita yang kadang merasa enggan untuk membantu apalagi meminjamkan uang.

Sebenarnya tidak ada salahnya memberikan bantuan finansial sebagai bentuk dukungan untuk orang-orang tersayang. Akan tetapi, sebisa mungkin hindari hal-hal di bawah ini, seperti dikutip dari TunaiKita:

1. Buat Perjanjian yang Jelas

Ketika meminjamkan uang kepada teman atau saudara, penting untuk membuat perjanjian yang jelas untuk memastikan bahwa uang akan dikembalikan.

Ada baiknya membuat perjanjian tertulis yang mencatat besaran utang, persyaratan pembayaran, batas waktu pembayaran, dan adanya bunga. Dengan adanya perjanjian ini, pemberi pinjaman memiliki senjata dan bukti nyata jika saja terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

Selain itu, pemberi pinjaman juga bisa mengambil langkah ekstra dan meminta pengacara atau notaris menandatangani dan mensahkan perjanjian tersebut. Hal ini mungkin terasa aneh untuk si pemberi pinjaman dan kerabatnya, tetapi perjanjian formal seperti ini akan menguntungkan kedua belah pihak. Jadi, tidak ada salahnya, kan?

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

2. Selalu Informasikan kepada Pasangan

Jika sudah berkeluarga, hal ini harus diperhatikan. Informasikan kepada pasangan jika harus meminjamkan uang kepada teman dekat, kerabat, dan keluarga terdekat.

Keuangan merupakan tanggung jawab berdua ketika sudah memiliki suami atau istri. Selain finansial merupakan hal yang sangat sensitif di dalam rumah tangga, pasangan juga berhak tahu berapa jumlah nominal yang akan dipinjamkan, kepada siapa uang tersebut akan dipinjamkan dan untuk tujuan apa. Rundingkan bersama lalu putuskan bersama-sama pula apakah keuangan keluarga memungkinkan atau tidak.

Jika pasangan tidak setuju atau menolak keputusanmu dengan alasan yang masuk akal, maka harus menolak untuk meminjamkan uang. Namun, bukan berarti tidak bisa membantu mereka mencari jalan lain untuk mendapatkan bantuan keuangan. Mungkin, sebagai kerabat yang baik, bisa membantu mencarikan orang atau lembaga keuangan yang mungkin bisa memberikan solusi.

3. Cari Tahu Tujuan Penggunaan Uang

Hal ini memang termasuk ke dalam kategori privasi yang tidak jarang membuat pemberi pinjaman merasa sungkan untuk mencari tahunya.

Tapi apa yang akan terjadi jika ternyata uang yang dipinjam digunakan untuk hal-hal yang kurang tepat? Misalnya untuk memenuhi kebutuhan konsumtif yang dirasa tidak terlalu perlu, atau lebih parahnya untuk membeli barang atau hal yang menyalahi aturan hukum.

Selain berbahaya untuk si peminjam, hal ini juga akan membahayakan si pemberi pinjaman. Jadi, tidak ada salahnya mencari tahu.

3 dari 4 halaman

4. Gali Lubang Tutup Lubang

Ini juga akan membahayakan! Jika ternyata uang yang dipinjam untuk menutupi utang yang lain, maka besar kemungkinannya uang tidak akan kembali. Pun kembali, akan membutuhkan waktu yang sangat lama.

5. Beri Pinjaman dalam Bentuk Dana Tunai

Jangan pernah membiarkan orang lain menggunakan kreditmu baik anggota keluarga atau saudara untuk tujuan apapun. Kartu kredit adalah tanggung jawabmu sendiri.

Maka, jika ingin meminjamkan sejumlah dana kepada kerabat atau keluarga, ada baiknya memberikan secara tunai atau dalam bentuk cek yang bisa dicairkan.

4 dari 4 halaman

6. Bersikap Tegas

Saat memutuskan untuk meminjamkan uang kepada seseorang, harus dibarengi dengan niat baik dengan sikap tegas. Tegas maksudnya adalah, harus bisa membuat mereka mengikuti persetujuan yang sudah disepakati kedua belah pihak sebelumnya.

Jangan sampai, mereka menganggapmu sebagai teman atau saudara, mereka malah menyepelekan pinjamannya dan selalu mengundur untuk mengembalikan. Itulah hal-hal yang harus dilakukan untuk menghindari konsekuensi fatal saat meminjamkan uang kepada teman atau kerabat. Membantu sesama merupakan kewajiban, tapi ingat, jangan sampai merugikan diri sendiri. Semoga membantu!

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini