Sukses

Pertamina Jamin Pasokan BBM dan LPG Aman di Tasikmalaya

PT Pertamina berupaya agar wilayah terdampak banjir bandang tetap mendapatkan pasokan BBM dan LPG akibat banjir bandang di Tasikmalaya, Jawa Barat.

Liputan6.com, Jakarta - PT Pertamina (Persero) Marketing Operation Region III memastikan pasokan Bahan Bakar Minya (BBM) dan Liqufied Petroleum Gas (LPG) tidak terganggu, akibat adanya banjir bandang yang melanda kawasan selatan Tasikmalaya, Jawa Barat.

Unit Manager Communication & CSR MOR III PT Pertamina, Dian Hapsari Firasati, mengatakan tidak ada Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) yang rusak akibat bencana alam tersebut. Namun, ada SPBU yang aksesnya terputus, yaitu SPBU 34.441.18 di Pamengpeuk. 

"Kondisi SPBU nya sendiri dalam kondisi yang aman," kata Dian, di Jakarta, Rabu (7/11/2018).

Pertamina menggunakan beberapa cara untuk tetap bisa mengirim pasokan BBM di wilayah terdampak.‎ Sebelum banjir, BBM untuk SPBU dipasok dari Terminal BBM Tasikmalaya dengan jarak sekitar 119 KM. ‎

Namun, akibat banjir tersebut, pasokan dialihkan melalui Terminal BBM Bandung dengan rute Bandung – Cianjur – Rancabuaya – Pamengpeuk. Jarak yang harus ditempuh untuk jalur alternatif ini sekitar 269 KM.

"Karena jalur ke sana terputus maka kami gunakan jalur alternative meskipun lebih dua kali lipat lebih jauh," tutur Dian.

Sementara untuk pasokan LPG, menurut Dian, ada enam pangkalan LPG yang terdampak di wilayah tersebut. Pasokan LPG untuk keenam pangkalan ini biasanya pasok dengan truk. Namun, sebagai skema alternatif, pasokan LPG diantar dengan menggunakan mobil-mobil pick up.

"Kami berupaya agar wilayah terdampak tetap mendapatkan pasokan BBM dan LPG. Sehingga kami kirimkan melalui jalur alternatif secara rutin. Dengan adanya pasokan BBM dan LPG yang mencukupi, kami berharap dapat membantu proses pemulihan di sana,” ujar dia.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Banjir Bandang Menghantam Tasikmalaya

Sebelumnya, sebanyak lima orang dari tiga kecamatan di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat meninggal dunia akibat banjir bandang yang terjadi Selasa, dini hari tadi.

"Kejadian diperkirakan sekitar pukul 01.00 dini hari," ujar Herman Suherman, Satgas BPBD Tasikmalaya, saat dikonfirmasi Liputan6.com, Selasa 6 November 2018 malam.

Hujan deras yang terjadi sejak Senin malam tadi, menyebabkan sejumlah sungai di wilayah Tasikmaya meluap.

"Ada sekitar delapan kecamatan yang melaporkan terjadinya bencana mulai banjir, longsor hingga angin kencang," kata dia.

Khusus para korban bencana banjir yang berhasil dihimpun hingga sore tadi, ada sekitar 7 Warga Tasikmalaya terseret arus. Rinciannya,empat orang berasal dari Kecamatan Culamega, dua warga kecamatan Cipatujah dan satu orang warga kecamatan Cikalong.

"Total yang meninggal dunia Lima orang, dua lainnya masih dalam pencarian," ujar Herman menambahkan.

Selain menimbulkan korban, akibat banjir yang terjadi dini hari tadi, akses jalan raya Cipatujah menuju Ciheras, Pameungpeuk dan wilayah Garut Selatan lainnya, lumpuh total akibat terputusnya Jembatan Pasanggrahan.

Sedangkan daerah terdampak akibat bencana banjir itu yakni 20 rumah di Kampung Kaum, Desa Bantar Kalong Kecamatan Cipatujah, serta 50 di Kampung Cisalam, Ciandum, Kecamatan Cipatujah, hingga petang tadi masih terendam banjir.

Juru Bicara Basarnas Jawa Barat Joshua Banjarnahor menambahkan, sejak mendapatkan laporan adanya warga yang terseret sungai Ciandum, lembaganya langsung melakukan pencaian di sekitar Jembatan Ciandum. "Tim Sar Gabungan berhasil mengevakuasi 2 orang korban yang terseret arus," kata dia.

Selain di sana, pencarian juga dilakukan di sekitar sungai Ciloje, Kecamatan Cikalong. Hingga kini korban atas nama Fajar Fian masih dalam pencarian petugas gabungan.

Untuk memudahkan pencarian, lembaganya telah membangun posko bencana banjir di dekat Jembatan Ciandum Cipatujah. "Demikian sebagai laporan awal, perkembangan menyusul," ujar dia dalam pesan tertulisnya.

 

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.