Sukses

Pengalaman Jokowi Naik MRT Jakarta Pertama Kali

Jokowi mengaku proyek MRT ini bisa menjadi contoh daerah lainnya dalam pengembangan moda transportasi massal.

Liputan6.com, Jakarta - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) hari ini berkesempatan menjajal MRT Jakarta dari Stasiun Hotel Indonesia menuju Depo Lokomotif Lebak Bulus yang memiliki jarak tempuh 16 km.

Sepanjanng perjalanan, Jokowi ditemani Menteri Perhubungan RI Budi Karya Sumadi, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan direksi PT MRT Jakarta.

Jokowi menceritakan pengalamnnya mulai dari tiba di Stasium HI hingga tiba di Lebak Bulus. Pertama, Jokowi mengagumi Stasiun HI yang menjadi lokasi pemberangkatan perjalanannya hari ini.

"Ini menurut saya, stasiun di sini lebih bagus daripada MRT di Singapura," ucap Jokowi di dalam MRT, Selasa (6/11/2018).

Selama perjalanan, Jokowi juga mengagumi rencana MRT Jakarta nantinya akan mengoperasikan kereta secara otomatis, meski saat uji coba saat ini masih dioperasikan secara manual.

Ketika tiba di Depo Lebak Bulus, Jokowi mengaku selama perjalanan juga lancar. Meski MRT melaku dengan kecepatan 60 km per jam namun diakui kebisingannya tidak terasa.

"Suaranya dapat dikatakan tidak ada bisingnya tidak terdengar. Ya menurut saya sangat bagus sekali," tegas dia.

Jokowi mengaku proyek MRT ini bisa menjadi contoh daerah lainnya dalam pengembangan moda transportasi massal. Dia juga berpesan kepada seluruh pemerintah daerah untuk tidak takut dalam mengambil keputusan.

Bahkan, Jokowi siap mendukung seluruh pemerintah daerah dalam pengembangan moda transportasi masal seperti LRT, Monorel atau MRT tersebut.

"MRT pertama, LRT pertama, Kereta cepat juga pertama. Kalau kita tidak putuskan kita tidak tahu ada masalah apa disitu ada kendala apa disitu. Memang ini harus berani memulai, sepetti di Jakarta mulai, Palembang juga mulai, nanti menyusul Bandung, Surabaya, Medan mulai, saya kira transportasi masal adalah masa depan transportasi kita," pungkas Jokowi. 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

MRT Lebarkan Sayap ke Tangerang Selatan

Rute Mass Rapid Transit (MRT) Lebak Bulus-Bundaran Hotel Indonesia (HI) direncanakan diperpanjang hingga ke Tangerang Selatan (Tangsel), Banten. Kerja sama dengan kota penyangga Ibu Kota menjadi modal agar masyarakat mau beralih menggunakan transportasi umum dan meninggalkan kendaraan pribadi.

PT MRT Jakarta telah melakukan studi kelayakan perpanjangan rute transportasi tersebut, berdasarkan surat dari Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ). Hasil studi itu nantinya akan terlihat mengenai potensi penumpang, pendapatan, hingga pengembangan integrasi.

Direktur Keuangan dan Administrasi MRT Jakarta Tuhiyat menyatakan, sesuai Rencana Induk Transportasi Jabodetabek (RITJ), ada perpanjangan dari Lebak Bulus hingga wilayah Pondok Cabe. Tapi, Wali Kota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany meminta adanya perpanjangan kembali dari Pondok Cabe sampai Tangerang kota.

"Tapi Ibu Wali Kota minta dibelokkan ke arah BSD atau Puspitek, sampai ke Rawa Buntu dan Tangerang Kota," kata Tuhiyat di Wisma Nusantara, Jakarta Pusat, Jumat 26 Oktober 2018.

Untuk usulan stasiun yang diajukan BPTJ yakni dari Lebak Bulus, Universitas Muhamadiyah Jakarta (UMJ), Universitas Negeri Syarif Hidyatullah (UIN), Pasar Ciputat, Pustekkom dan Pondok Cabe.

Selanjutnya menuju Stasiun Pamulang Barat, Pondok Benda, Babakan, Puspitek, Rawa Buntu dan Tangerang kota. Karena usulan tersebut, saat ini PT MRT Jakarta ditugaskan untuk melakukan studi kelayakan dan rencananya diselesaikan pada akhir 2018.

Pada awal 2018, Airin telah bertemu dengan Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno untuk membahas perpanjangan rute MRT ke Tangsel di Balai Kota, Jakarta Pusat. Rencananya pembangunan perpanjangan ke Pondok Cabe dimulai pada 2021.

Sedangkan Kepala BPTJ Bambang Prihartono menyatakan, terdapat peningkatan pergerakan penumpang dari Tangsel ke Jakarta. Sehingga diperlukan sebuah transportasi umum yang dapat menghubungkan keduanya.

"Tadi dilaporkan oleh wali kota sudah hampir 40 persen orang Tangsel bergeraknya ke Jakarta. Dengan angka itu, tentu butuh angkutan massal yang cukup besar, yaitu MRT," ucap Bambang ketika dihubungi, Selasa (30/10/2018).

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.