Sukses

Shield On Service Bakal Jadi Pendatang Baru di BEI

Shield On Service Tbk melepas 150 juta lembar saham ke publik melalui mekanisme penawaran umum perdana saham (Initial Public Offering/IPO).

Liputan6.com, Jakarta PT Shield On Service Tbk (SOSS) akan resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI), pada Selasa (6/11/2018) ini. Perseroan tercatat sebagai emiten ke-49 yang tercatat di BEI sepanjang tahun 2018 atau emiten ke-611.

Shield On Service Tbk melepas 150 juta lembar saham ke publik melalui mekanisme penawaran umum perdana saham (Initial Public Offering/IPO).

Adapun jumlah saham yang ditawarkan mencapai 23,08 persen dari modal ditempatkan dan disetor Perseroan setelah IPO.

Pada saat bersamaan, SOSS juga menerbitkan sebanyak 150 juta waran seri I yang dapat dikonversi menjadi saham baru yang dikeluarkan dari portepel. Adapun harga pelaksanaan waran sebesar Rp 340.

Dari IPO tersebut, Perseroan akan memperoleh tambahan modal sebesar Rp 41,25 miliar. Perseroan akan menggunakan sebesar 71,23 persen dana hasil IPO untuk melunasi pinjaman kepada AB Sinarmas Multifinance.

Sekitar 20,61 persen untuk penyertaan saham di PT Human Resources Provider (HRP). Adapun sisanya akan dipakai untuk modal kerja. Dalam aksi korporasi ini, PT Sinarmas Sekuritas dipercaya sebagai penjamin pelaksana emisi efek.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

BEI Yakin Target 35 Perusahaan IPO Tercapai di 2019

Bursa Efek Indonesia (BEI) yakin target 35 perusahaan yang akan melakukan penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO) pada 2019 bakal tercapai.

Itu disampaikan Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna saat Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Kamis, (25/10/2018).

Dia menyatakan, secara historis, pada tahun politik, perusahaan tercatat menunjukan tren penurunan. Meski demikian, momentum pemilu diyakini mampu mengkerek perusahaan untuk melakukan IPO.

"Justru target 35 perusahaan ini tidak kita turunkan karena memang kita ingin tunjukkan kita optimistis. Jadi kita yakin ada harapan baru yang kita harapkan dengan adanya election," ujar dia di Gedung BEI.

BEI berencana meluncurkan layanan Electronic Book Building (EBB). Tujuannya antara lain adalah agar proses pembentukan harga saham bagi perusahaan-perusahaan yang akan melakukan IPO bisa dilakukan secara elktronik.

"Jadi kita harapkan curved dari pricing yang terbentuk bisa lebih objektif. Pas demandnya naik, supply-nya bisa terakomodasi," papar dia.

Tak hanya itu, pada RUPSLB ini, BEI menargetkan pendapatan pencatatan obligasi menjadi 100 emisi obligasi korporasi baru di tahun depan.

Melalui akselerasi pengembangan, BEI juga menargetkan sebanyak 60 perusahaan tercatat akan melakukan pencatatan tambahan (right issue dan saham bonus) di 2019.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

  • Bursa Efek Indonesia atau BEI adalah salah satu tempat yang memperjualbelikan saham, obligasi, dan sebagainya di Indonesia.

    BEI

  • IPO adalah singkatan dari Initial Public Offering.

    IPO

Video Terkini