Sukses

Kasus Khashoggi, Pejabat Dunia Kompak Boikot Forum Investasi Saudi

Para pejabat dunia tolak hadiri forum investasi di Arab Saudi. Namun, Indonesia tetap hadir.

Liputan6.com, Riyadh - Kasus pembunuhan dan mutilasi jurnalis Jamal Khashoggi memberi efek berkepanjangan pada Arab Saudi. Jurnalis pro-Palestina itu diketahui sangat kritis pada Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman (MBS).

Akibat pembunuhan tersebut, para pejabat dunia menolak hadir ke konferensi Future Investment Initiative di Arab Saudi. Direktur Pelaksana IMF Christine Lagarde dan Presiden Bank Dunia Jim Yong Kim termasuk nama yang menolak hadir.

Dilansir dari Yahoo Finance, Menteri Keuangan Amerika Serikat (AS) Steve Mnuchin dan Menteri Keuangan Prancis Bruno Le Maire juga menolak hadir.

Berikut beberapa figur dunia bisnis dan ekonomi yang menolak datang ke forum investasi Arab Saudi:

1. Andy Rubin - pencipta Android

2. Jamie Dimon - CEO JP Morgan Chase

3. Bill Ford - Ketua Ford

4. Steve Schwarzman - CEO/Pendiri Blackstone Group

5. Larry Fink - CEO BlackRock

6. Tad Smith - CEO Sotheby's

7. Tidjane Thiam - CEO Credit Suisse

8. John Flint - CEO HSBC

9. Bill Winters - CEO Standard Chartered

10. Jean Lemierre - Ketua BNP Paribas

11. Dara Khosrowshahi - CEO Uber

Tidak hanya itu, para insan media turut protes dan membatalkan kedatangan mereka, jurnalis dari The New York Times, The Economist, CNBC, Financial Times, Bloomberg, CNN, dan Fox News, semua batal untuk hadir.

Meski kasus mutilasi Khassogi menggegerkan dunia, Indonesia tetap mengirim delegasi ke Arab Saudi demi mengedepankan dialog. Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Lembong yang dikirim untuk hadir menyebut kehadirannya sesuai dengan budaya Indonesia.

"Budaya Indonesia itu, kalau ada masalah atau keprihatinan, kita justru harus merapat dan mengintensifkan dialog, bukan menjauh atau memprotes," ucap Thomas seperti dikutip Antara.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Indonesia Turut Prihatin

Pemerintah Indonesia menyampaikan keprihatinannya atas kasus hilangnya jurnalis Arab Saudi, Jamal Khashoggi.

Sejak dilaporkan menghilang pada 2 Oktober 2018, keberadaan kontributor The Washington Post sekaligus kritikus Arab Saudi itu belum diketahui sampai hari ini.

Jamal Khashoggi terakhir kali terlihat memasuki Konsulat Saudi di Istanbul, disaksikan oleh tunangannya, Hatice Cengiz, yang datang bersama tapi menunggu di luar kompleks konsulat. Rekaman CCTV pun juga menunjukkan hal serupa.

Namun, pria berkewarganegaraan Saudi tersebut tak kunjung muncul. Sejak itu, eksistensi Jamal Khashoggi hanya sebatas nama yang tak lagi tampak batang hidungnya. Ia lenyap.

Mengomentari kasus tersebut, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri RI Arrmanatha Nasir mengatakan, "Kita sangat prihatin hal tersebut terjadi, apalagi itu terjadi di lokasi diplomatik Arab Saudi sendiri," ujarnya di Jakarta, Kamis, 18 Oktober 2018.

"Kita berharap agar benar-benar bisa diketahui apa sebenarnya yang terjadi, bisa terungkap pelakunya, dan bisa diambil langkah-langkah hukum sesuai hukum yang berlaku baik di Turki maupun Arab Saudi," lanjut Arrmanatha.

Kasus hilangnya Jamal Khashoggi terjadi jelang pertemuan bilateral Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi dan Menteri Luar Negeri Arab Saudi Adel al-Jubeir pada 23 Oktober 2018.

Ketika ditanya apakah kasus hilangnya jurnalis itu akan dibahas dalam pertemuan kedua menteri, Arrmanatha mengatakan, "Kita lihat perkembangannya pada saat pertemuan."

"Hal seperti ini kan tidak langsung berhubungan dengan hubungan bilateral kita. Tentu dalam pertemuan seperti ini tidak hanya hubungan bilateral yang menjadi perhatian, namun isu-isu lain di kawasan maupun di tingkat global."

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini