Sukses

Revolusi Industri 4.0 Butuh SDM yang Kuasai Teknologi

Indonesia harus melangkah lebih maju agar tidak kalah saing dengan negara-negara berkembang lainnya.

Liputan6.com, Jakarta - Direktur PT Qualis Indonesia, Jimmy Wijaya menyebut bahwa perkembangan teknologi saat ini menjadi faktor utama dalam mendorong pertumbuhan industri di Indonesia. Bahkan, ke depan teknologi bukan lagi menjadi suatu hal yang baru bagi sektor-sektor industri di Tanah Air.

"Saat ini Indonesia sedang memasuki disrubsi era teknologi telah merubah cara kita untuk berinteraksi satu sama lain. Tidak hanya itu internet juga turut mengubah cara kita berinteraksi dengan mesin. Di mana hal ini diyakini menjadi suatu hal umum di masa depan," kata Jimmy Jimmy dalam acara Indonesia Qualitiy & Safety Forum, di Jakarta, Rabu (17/10/2018).

Melihat perkembangan itu, Jimmy menyebut langkah Kementerian Perindustrian dalam implementasi Making Indonesia 4.0 merupakan bentuk nyata pemerintah dalam upaya mendukung peningkatan produktivitas serta daya saing sumber daya manusia (SDM) ke depan. Sebab, mau tidak mau Indonesia harus melangkah lebih maju agar tidak kalah saing dengan negara-negara berkembang lainnya.

"Terlepas dari optimisme yang ada masih banyak aspek pengembangan yang menjadi pekerjaan rumah kita bersama. Namun demikian, inisiataif Making Industri 4.0 dapat tercapai melalui pembangunan infrastruktur digital nasional, peningkatan kualitasi SDM, pembangunan ekosistem industri yang berorientasi pada inovasi, dan insentif dalam bidang teknologi," jelasnya.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

SDM Kompeten

Jimmy meyakini, dengan adanya inovasi teknologi serta didukung oleh SDM yang berkompeten akan menjadi kunci dalam mentukan kesuksesan Indonesia dalam memasuki Industri 4.0. Terlebih untuk menjadi salah satu negara 10 besar ekonomi global di 2030 mendatang bukan hal yang tidak mungkin bagi Indonesia.

"Ini mulai tercermin dari sisi indeks dan daya saing global kita di mana pada tahun ini organisasi forum ekonomi dunia menempatkan Indonesia pada posisi ke 36 dari 137 negara. Selain itu indonesia juga menempati peringkat ke 31 dalam tahap inovasi dan ke 32 untuk kecanggihan bisnis," pungkasnya

Diketahui, Presiden Joko Widodo secara resmi telah meluncurkan program Making Indonesia 4.0 pada acara Indonesia Industrial Summit (ISS) 2018 beberapa waktu lalu. Melalui implementasi Industri 4.0 diharapkan proses produksi manufaktur menjadi semakin efisien, sehingga terjadi peningkatan produktivitas dan daya saing.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.