Sukses

Hari Terakhir, Pelamar CPNS 2018 di Sscn.bkn.go.id Membeludak

Jumlah pendaftar CPNS hingga waktu tenggat pendaftaran diprediksi dapat mencapai 4,5 juta orang.

Liputan6.com, Jakarta Beberapa jam lagi, tepatnya Senin 15 Oktober 2018 pukul 23.59 WIB, proses pendaftaran Calon Pegawai Negeri Sipil 2018 (CPNS 2018) segera ditutup. Badan Kepegawaian Negara (BKN) melaporkan, lalu lintas pelamar yang menyelesaikan proses pendaftaran di portal Sscn.bkn.go.id juga semakin meningkat jelang memasuki batas waktu.

Kepala Biro Humas BKN Mohammad Ridwan menyatakan, jumlah pelamar yang telah merampungkan proses pendaftaran terpantau semakin padat jelang sore hari ini.

"Untuk yang buat akun per hari ini kehitungnya makin sedikit, kalau yang submit justru makin banyak," ungkap dia saat dihubungi Liputan6.com, Senin (15/10/2018).

Secara perhitungan angka, Ridwan menyebutkan, angka pelamar yang telah selesai mendaftar pada hari ini meningkat hingga lebih dari 200 ribu orang dibanding sehari sebelumnya. Begitu pula permintaan pembuatan akun baru di situs sscn.bkn.go.id, yang juga melonjak sekitar 100 ribu orang.

"Sampai sekarang, jumlah orang yang buat akun baru itu 4.405.199. Sedangkan yang sudah selesai mendaftar ada 3.466.997 orang," jelas dia.

Dia pun mengatakan, Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) masih menjadi instansi pusat terfavorit bagi para pelamar. Disusul dengan beberapa instansi lain seperti Kementerian Agama, Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti), Kejaksaan Agung, dan Kementerian Perhubungan.

Dengan padatnya lalu lintas pelamar di hari terakhir ini, Ridwan membuka kemungkinan, jumlah pendaftar CPNS hingga waktu tenggat pendaftaran dapat mencapai 4,5 juta orang. "Kalau terus padat seperti ini sih nanti malam mungkin bisa sampai 4,5 juta (pelamar)," pungkasnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Pemerintah Jaring PNS Berkualitas Lewat Seleksi CPNS

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Syafruddin mengatakan, nasib bangsa ke depan ditentukan oleh generasi muda. Untuk itu, rekrutmen Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) untuk mencari aparatur negara berkualitas dan regenerasi kepemimpinan dari yang tua kepada yang muda memiliki peran penting dalam menghadapi tantangan kebangsaan dan global semakin kompleks.

Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan sumber daya terpenting bagi sebuah bangsa yang menjadi garda terdepan dalam proses perjuangan, pembaruan, dan pembangunan bangsa.

“Poin utamanya adalah mempersiapkan generasi muda untuk menggantikan generasi tua, yakni generasi yang adaptif dan siap menghadapi tantangan tugas di masa mendatang,” ujarnya, seperti dikutip dari laman KemenPAN-RB.

Bukan hanya di lingkungan ASN, tetapi generasi kepemimpinan di tubuh Polri juga harus siap menghadapi tantangan kebangsaan. Hal itu mengingat dinamika yang berkelanjutan tidak akan pernah berhenti, sehingga menuntut Polri untuk tetap konsisten hadir memberikan keamanan bagi masyarakat.

Dijelaskan, instansi pemerintah saat ini dipimpin oleh generasi Baby Boomer yang lahir pada tahun 1946-1964, dan generasi X yang lahir sekitar pada 1965-1980.

“Nantinya, tongkat kepemimpinan akan diestafetkan kepada generasi Y yang lahir sekitar tahun 1981-1993,” imbuh Syafruddin.

Mantan Wakapolri ini berharap kepada generasi penerus Polri yang nantinya menjadi pemimpin bangsa dapat menjalankan democratic policing secara konsisten dan berkesinambungan, dari level atas hingga jajaran pelaksana tugas di lapangan melalui langkah-langkah transformasi ke dalam maupun ke luar institusi.

“Bangunlah kemampuan generasi bangsa yang tangguh dalam menjawab setiap tantangan dan dinamika kebangsaan di masa datang. Bangunlah sinergi kemitraan yang kuat dengan seluruh kementerian/lembaga dan masyarakat untuk memperpanjang dan memperluas jangkauan pelayanan keamanan, serta bangunlah prefesionalisme yang mantap,” tegasnya.

Regenerasi kepemimpinan, menurut Menteri Syafruddin, bukanlah hal yang mudah. Kualitas SDM ditentukan sejak proses rekrutmen.

“Rekrutmen sebagai bagian awal dalam manajemen SDM pada lingkup internal,“ imbuhnya.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.