Sukses

Menteri Rini Tawarkan Investasi USD 42 Miliar di Acara IMF-Bank Dunia

Menteri Rini Rini mengajak para investor asing untuk menanamkan modalnya di Indonesia dengan menggandeng BUMN.

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah mengajak investor dunia untuk menanamkan modalnya di Indonesia dalam berbagai proyek pembangunan. Hal ini menjadi salah satu agenda pemerintah dalam Pertemuan Tahunan IMF-World Bank di Bali.

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno menyatakan, pelemahan nilai tukar rupiah akan berdampak positif bagi investasi. Sebab, pelemahan ini akan membuat investasi di Indonesia menjadi lebih murah.

"Turunnya nilai tukar menjadi peluang karena investasi menjadi lebih menarik. Di Indonesia, bukan hanya menarik, tetapi juga lebih mudah," ujar dia dalam Indonesia Invesment Forum 2018 di Bali, Selasa (9/10/2018).

Dia mengungkapkan, saat ini Indonesia memiliki 143 BUMN yang mencakup 13 sektor ekonomi, termasuk manufaktur, logistik, jasa keuangan, sains dan teknis jasa, konstruksi dan lainnya. Kontribusi BUMN juga telah mewakili sekitar 15 persen dari PDB Indonesia.

"Dalam upaya negara kami untuk mempercepat pembangunan infrastruktur dari barat ke bagian timur Indonesia, BUMN akan terus berlanjut memainkan peran aktif, terutama dalam infrastruktur yang layak secara komersial proyek. Pemerintah sangat berkomitmen untuk memastikan hal itu proyek yang ditawarkan kepada investor memberikan tingkat pengembalian yang menarik dengan risiko yang dapat dikelola," kata dia.

Oleh sebab itu, Rini mengajak para investor asing untuk menanamkan modalnya di Indonesia dengan menggandeng BUMN. Dalam forum ini, BUMN akan menawarkan berbagai macam proyek pembangunan yang bisa dikerjasamakan dengan investor.

"Ada hampir 80 proyek senilai USD 42 miliar yang melibatkan 21 BUMN. Saya yakinkan kemitraan dengan BUMN adalah kemitraan yang baik," kata dia.‎

 

* Update Terkini Asian Para Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru di Sini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini