Sukses

Rusun PNS di Donggala Mampu Bertahan dari Goyangan Gempa

Rusun Sewa PNS di Donggala dibangun 2016-2017 oleh Kementerian PUPR menggunakan metode struktur precast.

Liputan6.com, Jakarta - Gempa bumi yang melanda Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah (Sulteng), beberapa waktu lalu mengakibatkan banyak bangunan hancur. Namun, beberapa perumahan dapat bertahan dari guncangan gempa sehingga tetap bisa digunakan.

Beberapa hunian dan permukiman yang masih bertahan dari amukan gempa di antaranya Rusun Susun (Rusun) Sewa Aparatur Sipil Negara (ASN) atau Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Kabupaten Donggala dan Perumahan Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) Kelapa Gading di Kabupaten Sigi.

Usai terjadinya gempa dengan magnitudo 7,4, Rusun PNS Donggala mengalami keretakan di dindingnya, tapi struktur bangunan tidak mengalami kerusakan. Adapun Rusun Sewa PNS ini dibangun pada 2016-2017 oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menggunakan metode struktur precast.

Setiap unit bangunan empat lantai tersebut memiliki 90 kamar, dengan tipe 24 yang dapat menampung sekitar 180 orang.

Tiap kamar telah dilengkapi tempat tidur, kursi meja, lemari, listrik, air, dan jalan lingkungan.

Biaya pembangunannya sebesar Rp 12,67 miliar yang dikerjakan oleh Kontraktor Pelaksana PT Robinson Maju Bersama dan Konsultan MK PT Yodya Karya.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Perumahan MBR di Sigi

Sementara itu, perumahan Kelapa Gading yang berada di Desa Klukubula, Kecamatan Sigi Biromaru, Kabupaten Sigi, yang turut terkena gempa kondisinya tidak mengalami kerusakan yang signifikan.

Direktur Utama PT Abdi Jasa Developer Suparman mengatakan, kondisi bangunan rumah tidak mengalami retak dan rusak walau diguncang gempa.

"Konstruksinya mengikuti spesifikasi yang ditetapkan Kementerian PUPR. Pada bagian fondasi menggunakan batu kosong yang berfungsi sebagai penyeimbang gerakan jika terjadi getaran kuat yang disebabkan oleh gempa," ujarnya.

Sebagai rumah subsidi untuk MBR, Perumahan Kelapa Gading mendapat bantuan prasarana sarana umum (PSU) berupa jalan lingkungan beton.

"Perumahan ini jadi pilihan utama MBR, karena kami membangun sesuai acuan spesifikasi yang ditetapkan pemerintah, serta mendapat subsidi dari pemerintah," kata Suparman.

Perumahan Kelapa Gading dibangun di atas lahan seluas 82 hektare dengan kapasitas unit terbangun sebanyak 6.500 rumah. Pembangunan rumah sudah dilakukan sejak 2012 dengan total rumah MBR sebanyak 826 unit dan non-MBR sebanyak 241 unit.

 

* Update Terkini Asian Para Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru di Sini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.