Sukses

Biaya Pembangunan Rumah Instan Cuma Rp 27 Juta

Selain murah, Risha juga terbukti sudah tahan gempa hingga magnitudo 9.

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus mendengungkan pembuatan hunian alternatif tahan gempa dalam bentuk Rumah Instan Sederhana Sehat (Risha).

Cukup dengan biaya sekitar Rp 27 juta saja, masyarakat sudah dapat membeli perlengkapan dan peralatan properti untuk membangun Risha.

Kepala Seksi Layanan, Balitbang Tata Bangunan dan Lingkungan, Puslitbang Perumauan dan Permukiman Kementerian PUPR, Muhajirin, menjelaskan bahwa ukuran standar rumah ini adalah 3m x 3m atau 9 meter persegi.

"Jadi Risha ini ukuranya modul 3x3. Jadi kalau seseorang ada yang ingin membangun Risha itu bisa tergantung dari kondisi keuangannya, misalnya saat ada uang sisi lebar rumahnya bisa ditambah jadi tipe 18. Tapi dengan modul 3x3 tetap bisa disebut Risha juga," paparnya.

Untuk membangun Risha ini, Muhajirin melanjutkan, dibutuhkan bahan dasar berupa kolaborasi antara panel 1, panel 2 dan panel 3. Bila dihitung, biaya total pembuatan rumah instan sederhana sehat memakan biaya sekitar Rp 27 juta untuk tipe 36.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tahan gempa

Selain murah, Risha juga terbukti sudah tahan gempa hingga kekuatan 9 skala Richter. Pembentukannya pun bisa turut memanfaatkan bahan baku properti dari bekas rumah yang telah hancur akibat guncangan dahsyat.

"Kayak gempa di Lombok. Karena tidak semua rumahnya hancur, jadi masih ada bagian yang bisa dipakai seperti pintu, kusen, termasuk bahan bangunannya. Mungkin untuk aplikatornya lebih ke pemasangan panel Risha-nya sendiri," ungkap Muhajirin.

"Memang hasil uji itu 9 skalaliter, kacanya tidak pecah. Di pusat gempa, lokasi di daerah Lombok utara, bangunan ini ada yang dipakai untuk sekolah adat. Itu tidak runtuh. Jadi kalau di pengujian goyang posisinya kembali ke semula karena memang ikatannya hanya pakai mur baut supaya lebih fleksibel, enggak pakai paku," pungkasnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.