Sukses

Harga Emas Terpuruk Usai The Fed Naikkan Suku Bunga

Harga emas turun setelah The Fed kembali menaikkan suku bunga 25 basis poin.

Liputan6.com, Jakarta - Harga emas turun setelah Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau The Fed menaikkan suku bunga AS seperti yang diharapkan dan memperkirakan ekonomi negeri Paman Sam terus tumbuh dalam tiga tahun ke depan

Dalam sebuah pernyataan yang menandai berakhirnya era kebijakan moneter "akomodatif", the Fed menaikkan suku bunga 25 basis poin dan memastikan prospek kebijakan moneter untuk tahun-tahun mendatang sebagian besar tidak berubah.

Dilansir dari Reuters, Kamis (27/9/2018), harga emas sensitif terhadap suku bunga yang lebih tinggi karena cenderung meningkatkan dolar AS, membuat emas lebih mahal untuk pembeli dengan mata uang lainnya. Tak hanya itu, kenaikan suku bunga The Fed juga mendorong imbal hasil obligasi AS, mengurangi daya tarik emas.

Harga emas di pasar spot turun 0,3 persen menjadi USD 1.197,21 per ounce. Sedangkan harga emas berjangka AS untuk pengiriman Desember turun USD 6 atau 0,5 persen menjadi USD 1.199,10 per ounce.

"Emas sedang mencoba bergerak dengan dolar yang membuatnya lebih rendah, tetapi sulit untuk rally ketika ada risiko di pasar ekuitas," Bob Haberkorn, ahli strategi pasar senior di RJO Futures.

Harga emas telah jatuh lebih dari 12 persen dari level tertinggi April seiring dengan membaiknya ekonomi AS, ekspektasi suku bunga AS yang lebih tinggi dan kekhawatiran perang perdagangan global telah menyebabkan dolar menguat.

Investor yang mencari tempat aman untuk memarkir aset lebih suka ke mata uang AS ketimbang ke logam mulia, merusak peran tradisional emas sebagai safe haven, sementara spekulan meningkatkan taruhan bahwa harga emas akan turun.

Analis Commerzbank mengatakan emas terjebak di bawah resistansi teknis pada rata-rata pergerakan 55 hari di sekitar USD 1,208 dan downtrend 4 bulan USD 1.220.

Sementara itu, perak turun 0,1 persen menjadi USD 14,41 per ounce setelah menyentuh tertinggi tiga minggu pada Selasa. Platinum naik 0,7 persen menjadi USD 828,6 per ounce dan paladium meningkat 0,7 persen menjadi USD 1.068.70 per ounce, sebelumnya mencapai level tertinggi baru dalam 8 bulan tertinggi USD 1.070,00.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.