Sukses

IHSG Bakal Lanjutkan Penguatan, Simak Saham Cuan Berikut

Peluang IHSG berada di teritori positif cukup signifikan. Itu didukung kondisi fundamental RI yang masih terbilang stabil.

Liputan6.com, Jakarta Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang menguat pada perdagangan saham Kamis pekan ini (20/9/2018). Saham Amerika Serikat (AS) yang ditutup positif pada perdagangan Selasa diramalkan membawa angin segar IHSG untuk berada di zona hijau.

Analis PT Binaartha Parama Sekuritas Muhammad Nafan Aji menyebutkan, IHSG menunjukan pola grafik upward bar pada pergerakan indeks saham. Singkatnya, pola itu mengindikasikan adanya potensi penguatan pada IHSG.

"IHSG bakal perkasa di rentang 5.817-5.910. Potensi penguatan lanjutan ini juga masih besar. Oleh karena itu IHSG berpotensi menuju area resisten," tuturnya dalam ulasan, Kamis.

Menambahkan, Analis PT Indosurya Bersinar Sekuritas William Suryawijaya menuturkan, peluang IHSG berada di teritori positif cukup signifikan. Itu didukung kondisi fundamental RI yang masih terbilang stabil.

"Hal ini terlihat dari masih bertahannya IHSG di support level yang teruji dengan baik. Selain itu potensi naiknya IHSG juga cukup besar ditengah gejolak harga komoditas," ungkapnya.

Beralih ke saham rekomendasi (stock recommendations), Nafan Aji memilih saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT PP London Sumatera Indonesia Tbk (LSIP), dan juga PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT).

Sedangkan William menyarankan saham yang cocok dibeli ialah PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), PT Astra International Tbk (ASII), serta PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR).

Kemudian saham PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (BJTM), PT Pakuwon Jati Tbk (PWON), dan PT Summarecon Agung Tbk (SMRA).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Penutupan Perdagangan Kemarin

Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu bergerak di zona hijau sepanjang perdagangan Kamis pekan ini. Aksi beli investor asing topang IHSG.

Pada penutupan perdagangan saham, Rabu (19/9/2018), IHSG naik 61,80 poin atau 1,06 persen ke posisi 5.873,59. Indeks saham LQ45 menguat 1,24 persen ke posisi 923,62. Seluruh indeks saham acuan kompak menguat.

Sebanyak 221 saham mendaki sehingga mengangkat IHSG. 159 saham melemah sehingga menahan penguatan IHSG. 124 saham diam di tempat.

Pada Rabu pekan ini, IHSG sempat berada di level tertinggi 5.882,66 dan terendah 5.835,79. Transaksi perdagangan saham cukup ramai.

Total frekuensi perdagangan saham 406.478 kali dengan volume perdagangan 9,5 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 6,4 triliun. Investor asing beli saham Rp 261,49 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat berada di kisaran Rp 14.885.

Sebagian besar sektor saham menguat kecuali sektor saham pertanian melemah 1,14 persen dan sektor saham infrastruktur susut 0,12 persen.

Sementara itu, sektor saham aneka industri mendaki 4,6 persen, dan catatkan penguatan terbesar. Disusul sektor saham manufaktur naik 2,12 persen, dan sektor saham industri dasar menguat 2,09 persen.

Saham-saham yang menguat antara lain saham PANI melonjak 34,43 persen ke posisi Rp 246 per saham, saham PADI menanjak 25 persen ke posisi Rp 625 per saham, dan saham TFCO naik 25 persen ke posisi Rp 850 per saham.

Sedangkan saham-saham yang tertekan antara lain saham ARTO melemah 23,46 persen ke posisi Rp 137 per saham, saham MINA tergelincir 15,64 persen ke posisi Rp 464 per saham, dan saham AGRS susut 10,77 persen ke posisi Rp 232 per saham.

Sebagian besar bursa saham Asia pun kompak menguat kecuali indeks saham Korea Selatan Kospi melemah 0,02 persen. Sementara itu, indeks saham Hong Kong Hang Seng naik 1,19 persen, indeks saham Jepang Nikkei mendaki 1,08 persen, indeks saham Thailand menguat 0,51 persen.

Selanjutnya indeks saham Shanghai mendaki 1,14 persen, indeks saham Singapura mendaki 1,19 persen dan indeks saham Taiwan menguat 0,90 persen.

Analis PT Binaartha Sekuritas, Nafan Aji menuturkan, secara eksternal, pelaku pasar sudah antisipasi usai pengumuman tarif terhadap impor China senilai USD 200 miliar oleh Presiden AS Donald Trump.

Faktor geopolitik dan keamanan yang terjadi di Semenanjung Korea sudah stabil ketika Korea Selatan dan Korea Utara melaksanakan pertemuan bilateral di Pyongyang. "Di sisi lain, menguatnya harga komoditas global juga menjadi sentimen positif tambahan," kata dia.

Ia menambahkan, dengan demikian, IHSG dalam skala global rata-rata menguat sehingga memberikan katalis positif bagi penguatan IHSG. Dari internal, para pelaku pasar mengapresiasi fundamental ekonomi domestik yang cenderung stabil.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

  • Saham adalah hak yang dimiliki orang (pemegang saham) terhadap perusahaan berkat penyerahan bagian modal sehingga dianggap berbagai dalam pe

    Saham

  • IHSG

Video Terkini