Sukses

Persiapan Pertemuan Tahunan IMF-World Bank Sudah Capai 94 Persen

Kegiatan pertemuan tahunan International Monetary Fund and the World Bank (IMF-WB) Annual Meetings (AM) 2018 sudah semakin dekat.

Liputan6.com, Jakarta - Kegiatan pertemuan tahunan International Monetary Fund and the World Bank (IMF-WB) Annual Meetings (AM) 2018 atau disebut pertemuan tahunan IMF-World Bank sudah semakin dekat.

Beberapa minggu lagi, pertemuan tahunan ekonomi terbesar tersebut akan digelar di Nusa Dua, Bali, tepatnya pada 8 Oktober 2018.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, hingga kini pelaksanaan pertemuan IMF-World Bank sudah mencapai 94 persen. Bahkan dirinya mengklaim perhelatan ini merupakan terbesar sejak pertama diselenggarakan pada 1946.

"MTS (meeting tim sekretariat) mengatakan, ini juga dinilai sebagai perhelatan yang pelaksanaannya tergolong tersiap,” kata Menko Luhut dalam acara diskusi Forum Merdek Barat, Menaker AM IMF 2018, di Kementerian Keuangan, Jakarta, Senin (17/9/2018).

Luhut menyebutkan, secara dampak pertemuan yang diikuti sebanyak 189 negara tersebut akan menjadi momentum baik bagi pertumbuhan ekonomi di Indonesia.

Terlebih, ini juga menjadi kesempatan baik juga bagi Indonesia untuk menunjukkan kebolehannya di kancah internasional.

"Secara dampaknya kita bakal dilihat dunia. Dari tokoh-tokoh institusi keuangan dunia sangat banyak yang buat kita lebih dikenal di mana Indonesia dengan bagus dan membuat Indonesia lebih stabil," imbuh dia.

"Mereka apresiasi Indonesia saat saya bertemu tokoh ekonomi dunia. Dia bilang, selamat Pak Luhut bahwa pemerintah Anda sukses untuk memanage trade war. Fundamental ekonomi kita bagus. Kalian punya value rupiah fundamental bagus," tambah dia.

Terlebih, hal yang penting pula menurut Luhut adalah dalam mempersiapkan annual meetings IMF-World Bank ini, panitia nasional secara keseluruhan telah berkolaborasi dari seluruh kementerian dan lembaga, para BUMN, pemerintah daerah, dan bahkan melibatkan beberapa LSM nasional yang peduli pada isu-isu pembangunan global. 

"Intinya, annual meetings ini merupakan kerja bersama seluruh komponen masyarakat karena para tamu asing itu akan melihat kita sebagai satu kesatuan bangsa Indonesia," ujar dia.

 

Reporter: Dwi Aditya Putra

Sumber: Merdeka.com

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Gubernur Bali Kerahkan Seluruh Komponen Masyarakat

Pemerintahan di Bali akan kerahkan seluruh komponen masyarakat agar dapat sukses pertemuan tahunan IMF-World Bank. Hal ini turut mengangkat nama Indonesia di internasional.

Gubernur Bali I Wayan Koster menyampaikan hal itu dalam diskusi Media Forum Merdeka Barat (FMB) 9 dengan tema “Menakar Manfaat AM IMF-WBG 2018” bertempat di aula Mezzanine, Gedung Juanda 1, Kantor Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Jakarta, Senin 17 September 2018.

"Kami warga Bali merasa sangat terhormat dan bangga karena Bali menjadi tempat penyelenggaraan perhelatan berskala besar seperti ini. Apalagi sebelumnya Bali sudah berpengalaman untuk acara yang sama. Oleh karena itu, sebagai sebuah daerah wisata, Bali memang sudah siap untuk menyambut jalannya AM-IMF World Bank,” kata dia, dalam keterangan tertulis.

Kendati baru dilanti sebagai gubernur, Koster menegaskan, pihaknya akan mengambil langkah nyata dengan mengajak seluruh masyarakat Bali untuk mendukung acara ini dengan baik dan sukses.

"Terlebih, dengan pendekatan spiritual keagamaan dan tradisi yang dimiliki masyarakat Bali, diharapkan pertemuan itu akan berlangsung nyaman dan sangat aman,” tutur dia.

Informasi mengenai rencana perhelatan itu, menurut Koster, akan melibatkan seluruh komponen masyarakat, sampai ke tingkat paling bawah termasuk desa. Ia menuturkan, tujuannya supaya tahu ada agenda acara ini dan tahu manfaatnya.

"Karena untuk Bali, manfaat dari penyelenggaraan tersebut sudah sangat terasa. Bali kebagian pembangunan infrastruktur, underpass, bandara, wisata mice, dan Benoa,” kata dia.

Selain itu, Koster mengatakan, ada pula dampak langsung terhadap pertumbuhan ekonomi. “Pertumbuhan ekonomi Bali dari 5,9 persen menjadi 6,54 persen. Dan juga terkait tenaga kerja terbuka. Pasti dari sisi lain, karena melibatkan begitu banyak peserta yakni 19.800 plus pendukung, maka kamar penuh, butuh makan, sehingga ekonomi kerakyatan di Bali betul-betul bergerak,” kata dia.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.