Sukses

Penguatan Dolar AS Tekan Harga Emas

Harga emas telah turun sekitar 12 persen dari puncak USD 1.365,23 per ounce yang dicetak pada April lalu.

Liputan6.com, Jakarta - Harga emas berbalik arah ke zona negatif pada perdagangan Jumat karena kenaikan nilai tukar dolar AS terhadap yuan China. Sentimen yang mempengaruhi penguatan dolar AS adalah rencana Presiden AS Donald Trump untuk melanjutkan perang dagang dengan China.

Dikutip dari Reuters, Sabtu (15/9/2018), Trump mengatakan kepada para pembantunya untuk mengenakan tarif sekitar USD 200 miliar kepada barang-barang dari China. Bloomberg merupakan media yang pertama kali melaporkan rencana tersebut.

"Saya pikir itu yang mendorong harga emas menjadi lebih murah karena dolar AS terus menguat," jelas Michael Matousek, Kepada Perdagangan U.S. Global Investors.

"Secara teori perusahaan akan menghasilkan lebih sedikit uang karena mereka akan mendapat pajak" tambah dia.

Harga emas di pasar spot turun 0,5 persen menjadi USD 1.195,21 per ounce pada pukul 1.35 siang waktu New York, setelah mencapai angka tertinggi di USD 1.212,65 per ounce pada 28 Agustus.

Sedangkan harga emas berjangka AS untuk pengiriman Desember turun USD 7,10 atau 0,6 persen ke level USD 1.210,10 per ounce.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Borong Dolar AS

Ketegangan perdagangan antara AS dengan beberapa negara lain terutama dengan China yang berlangsung selama berbulan-bulan mendorong investor untuk memborong dolar AS.

Harga emas telah turun sekitar 12 persen dari puncak USD 1.365,23 pada bulan April di tengah meningkatnya ketegangan perdagangan global dan meningkatnya suku bunga AS.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.