Sukses

Ridwan Kamil dan KAI Hidupkan Kembali Jalur Lama Kereta

Ekonomi daerah yang dilalui lajur kereta api bisa tumbuh karena ada pergerakan orang dan barang, dengan aksesbilitas yang semakin mudah.

Liputan6.com, Jakarta - PT Kereta Api Indonesia (Persero) memfokuskan kembali rencana reaktivasi empat jalur kereta api di Jawa Barat, yakni rute Banjar-Cijulang-Pangandaran-Parigi, Garut-Cikajang, Cikudapateuh Bandung-Banjaran-Ciwidey, dan Rancaekek-Tanjungsari.

Gubernur Jawa Barat Mochamad Ridwan Kamil mengatakan, rencana reaktivasi empat jalur kereta api tersebut dibahas saat dirinya bertemu dengan Direktur PT KAI beserta jajarannya, di Gedung Sate Bandung.

Dia mengatakan reaktivasi jalur kereta dipandang menguntungkan bagi masyarakat karena ada kemudahan transportasi.

Menurutnya, daerah-daerah yang dilalui lajur kereta api dinilai bisa tumbuh perekonomiannya karena ada pergerakan orang dan barang, dengan aksesbilitas yang semakin mudah.

Di samping itu, Emil, sapaan akrabnya, ingin juga dibangun stasiun-stasiun baru di titik-titik wisata, perumahan, ataupun di titik- titik keramaian, untuk memecah kepadatan.

"Saya ingin mengembalikan budaya naik kereta. Saya ingin Jawa Barat seperti Eropa, masyarakat ke mana-mana bisa naik kereta karena nyaman dan terintegerasi," ujar Emil.

Proyek reaktivasi jalur kereta api ini pun diharapkan mampu selesai, dan dapat langsung terintegerasi dengan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

KAI Fokus Operasional

Direktur Utama PT KAI, Edi Sukmoro, mengatakan, rencana reaktivasi membutuhkan dukungan dari Pemprov Jawa Barat, khususnya, dalam hal penertiban warga yang tinggal di sekitaran rel yang sudah bertahun-tahun tidak aktif itu.

Adapun PT KAI akan fokus pada persiapan operasional.

"Dari empat ini, kami akan evaluasi mana yang paling mungkin dilakukan secepatnya. Dari empat itu jalur mana yang lebih akomodatif membantu masyarakat, baik untuk mengangkut orang maupun barang, seperti misalnya hasil bumi," kata Edi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.