Sukses

Pasokan Listrik di Lombok Sudah Normal Pascagempa

PT PLN (Persero) menyatakan saat ini pasokan listrik di Nusa Tenggara Barat (NTB), khususnya Lombok, sudah normal pascagempa.

Liputan6.com, Lombok - PT PLN (Persero) menyatakan, saat ini pasokan listrik di Nusa Tenggara Barat (NTB), khususnya Lombok, sudah normal usai gempa yang terjadi di wilayah tersebut sejak awal Agustus 2018.

General Manager PLN Wilayah NTB, Rudi Purnomo Loka, mengatakan ‎gempa yang mengguncang wilayah Lombok sempat membuat pasokan listrik terganggu, seperti yang terjadi pada 5 Agustus 2018. Guncangan gempa Magnitudo 7 membuat infrastruktur kelistrikan rusak, sehingga beban puncak kelistrikan wilayah Lombok mengalami penurunan dari 220 Mega Watt (MW) menjadi 50 MW.

"Tanggal 5 Agustus paling parah, 75 persen listrik padam. Bayangkan 220 MW turun jadi 50 MW," kata Rudi, di Lombok, Rabu (12/9/2018).

Rudi menuturkan, dampak gempa terparah terjadi di Lombok Utara, sehingga PLN membutuhkan waktu seminggu untuk memperbaiki infrastruktur kelistrikan, agar pasokan listrik kembali normal.

Dalam memperbaiki pasokan, PLN NTB mendapat bantuan petugas PLN Jawa Timur sebanyak 76 orang dan Bali sebanyak 56 orang.

‎"Paling parah Lombok Utara. Kita butuh waktu recovery satu minggu. Jalur utamanya cepat kita tangani, tapi pinggirannya ada tiang patah, travo turun," tutur dia.

Rudi mengatakan, saat ini pasokan listrik di wilayah Lombok sudah normal sepenuhnya. Namun, demi menjaga keamanan, pasokan listrik di ‎bangunan yang hancur diputus sementara.

"Saat ini 100 persen kelistrikan PLN semua gardu nyala. Yang belum nyala karena rumahnya hancur," kata dia.

Rudi melanjutkan, dari beban puncak saat kondisi normal 220 MW‎, pascagempa beban puncak menurun menjadi 195 MW karena kerusakan bangunan pelanggan, sehingga pasokan listriknya dihentikan sementara.

‎"Kalau dari kelistrikan beban puncak 220 MW, sekarang masih 195 MW, ada penurunan 25 MW itu. Karena rumah yang hancur," kata dia.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kerugian Infrastruktur PLN Akibat Gempa Capai Rp 70 Miliar

Sebelumnya, PT PLN (Persero) memperkirakan kerugian infrastruktur akibat gempa bumi di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) mencapai mencapai Rp 70 miliar.

General Manager PLN Wilayah NTB Rudi Purnomo Loka mengatakan, gempa bumi yang mengguncang wilayah NTB khususnya Lombok, mengakibatkan infrastruktur kelistrikan di wilayah tersebut mengalami kerusakan.

Kerusakan tersebut diantaranya travo miring, kabel sambungan rumah tangga yang jatuh, kabel terlepas dari‎ isolator dan tiang yang miring.

"Guncangan gempa membuat infrastruktur kami mengalami gangguan," kata Rudi, dikutip Selasa 11 September  2018.

Atas kerusakan infrastruktur kelistrikan akibat gempa besar yang terjadi pada akhir Juli 2018 kemudian disusul 5 Agustus 2018 dan 9 Juli 2018, PLN memperkirakan kerugian mencapai Rp 70 miliar.

‎"Kerugian mencapai Rp 70 miliar, semua itu fisiknya saja, pembangkit, travo rusak, paling banyak sambungan rumah tangga," tuturnya.

Menurut Rudi, kerugian tersebut belum termasuk kerugian PLN di luar fisik, seperti penggunaan Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) untuk menggantikan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) yang sempat berhenti beroperasi.

"Itu di luar PLTU kita yang tidak beroperasi digantikan diesel," tutur dia.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.