Sukses

Sesi I, IHSG Lanjutkan Penguatan ke Posisi 5.796

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu lanjutkan penguatan pada sesi pertama perdagangan saham Jumat pekan ini.

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu lanjutkan penguatan pada sesi pertama perdagangan saham Jumat pekan ini. Sektor saham aneka industri angkat laju IHSG.

Pada penutupan saham sesi pertama, Jumat (7/9/2018), IHSG naik 20,23 poin atau 0,35 persen ke posisi 5.796,32. Indeks saham LQ45 mendaki 0,55 persen ke posisi 914,65. Sebagian besar indeks saham acuan menguat.

Sebanyak 187 saham menguat sehingga mengangkat IHSG. 140 saham melemah dan 121 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan saham 186.956 kali dengan volume perdagangan 5,9 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 4,3 triliun. Investor asing jual saham Rp 111,94 miliar di pasar regular. Posisi dolar AS berada di kisaran Rp 14.891.

Pada sesi pertama, IHSG sempat berada di level tertinggi 5.805,05 dan terendah 5.769,25. Sebagian besar sektor saham tertekan. Sektor saham aneka industri naik 3,24 persen, dan catatkan penguatan terbesar.

Disusul sektor saham barang konsumsi mendaki 1,59 persen dan sektor saham manufaktur menanjak 1,31 persen. Sementara itu, sektor saham industri dasar melemah 0,39 persen. Lalu sektor saham tambang merosot 0,36 persen dan sektor saham konstruksi susut 0,32 persen.

Saham-saham yang menguat antara lain saham ASBI naik 22,14 persen ke posisi Rp 320 per saham, saham GWSA melonjak 18,32 persen ke posisi Rp 155 per saham, dan saham PRDA mendaki 16,73 persen ke posisi Rp 3.000 per saham.

Sementara itu, saham-saham yang tertekan antara lain saham JKON melemah 12,38 persen ke posisi Rp 460 per saham, saham PSDN susut 13,57 persen ke posisi Rp 242 per saham, dan saham NAGA turun 4,5 persen ke posisi Rp 212 per saham.

Bursa saham Asia pun bervariasi. Indeks saham Hong Kong Hang Seng melemah 0,36 persen, indeks saham Korea Selatan Kospi susut 0,52 persen, indeks saham Jepang Nikkei tergelincir 0,81 persen.

Selain itu, indeks saham Thailand merosot 0,12 persen, indeks saham Singapura turun 0,62 persen dan indeks saham Taiwan tergelincir 0,71 persen. Sedangkan indeks saham Shanghai menguat 0,30 persen.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Awali Perdagangan, IHSG Bergerak di 2 Zona

Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di dua arah pada awal sesi perdagangan Jumat pekan ini. Analis memperkirakan IHSG bakal menguat terbatas.

Pada pra pembukaan perdagangan saham, Jumat 7 September 2018, IHSG naik tipis 4,71 poin atau 0,08 persen ke posisi 5.780,80. Indeks saham LQ45 juga naik 0,13 persen ke posisi 910,85.

IHSG masih tetap menguat terbatas. Pada pukul 09.00 WIB, IHSG naik 4,28 poin atau 0,06 persen ke posisi 5.779,49. Indeks saham LQ45 naik 0,02 persen ke posisi 909,39. Indeks saham acuan bergerak bervariasi.

Namun tak beberapa lama, IHSG pun berbalik arah ke zona merah dengan turun 2,34 poin ke posisi 5.772,62. IHSG bergerak di posisi tertinggi 5.787,73 dan terendah 5.771,04.

Total frekuensi perdagangan saham sekitar 14.019 kali dengan volume perdagangan 104 juta saham. Nilai transaksi harian saham Rp 166 miliar. Investor asing beli saham Rp 7 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.870.

Sektor yang menguat dan melemah sama besar. Sektor yang tercatat menguat adalah perkebunan, aneka industri, barang konsumsi, kontruksi dan manufaktur. Sedangkan lainnya tertekan.

Saham-saham yang menguat antara lain saham YPAS menanjak 23,85 persen ke posisi 805 per saham, saham GWSA mendaki 11,45 persen ke posisi 146 per saham, dan saham AIMS menguat 8,33 persen ke posisi 260 per saham.

Sedangkan saham-saham yang tertekan antara lain saham TRIO melemah 16,94 persen ke posisi 206 per saham, saham KBLM merosot 7,02 persen ke posisi 212 per saham, dan saham SDMU turun 6,67 persen ke posisi 71 per saham.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.