Sukses

Buwas: Kalau Ada Beras Bulog Tak Layak Konsumsi, Kembalikan!

Bulog membuka kesempatan bagi masyarakat yang ingin membeli beras untuk kehidupan sehari-hari langsung dari Gudang Bulog.

Liputan6.com, Jakarta - Perum Bulog memastikan bahwa beras yang disalurkan kepada masyarakat telah melewati standar mutu yang ditetapkan. Oleh sebab itu jika ada beras Bulog yang tidak layak konsumsi maka perusahaan terbuka untuk mengganti.

Direktur Utama Bulog Budi Waseso (Buwas) menegaskan komitmen Bulog untuk menyalurkan beras berkualitas tinggi kepada masyarakat. Dengan begitu masyarakat dapat mengkonsumsi beras yang bermutu.

"Jika ada yang dapat beras dengan kualitas rendah kembalikan ke Bulog," kata dia di Gudang Bulog Divre DKI Jakarta dan Banten, Jakarta, Selasa (4/9/2018).

"Tidak ada lagi beras yang turun mutu. Bulog jamin beras yang beredar adalah beras berkualitas. Sangat layak dikonsumsi," lanjut dia.

Dia pun mengatakan bahwa pihaknya membuka kesempatan bagi masyarakat yang ingin membeli beras untuk kehidupan sehari-hari langsung dari Gudang Bulog.

Hal ini dilakukan agar masyarakat bisa memperoleh beras kebutuhannya dengan harga yang lebih rendah dibandingkan di pasaran.

"Beras yang di Bulog tidak pernah naik. Di pasar yang mulai naik. Harga gabah kan naik. Langsung ke sini, Rp 8.100 (per kg). Mau 25 kg, 50 kg," tegas dia.

Reporter: Wilfridus Setu Embu

Sumber: Merdeka.com

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tahan Inflasi, Bulog Sebar Beras Medium ke Seluruh Indonesia

Sebelumnya, Perum Bulog melakukan peluncuran kegiatan Ketersediaan Pasokan dan Stabilisasi Harga (KPSH) Beras Medium, di Gudang Bulog Divre DKI Jakarta dan Banten.

Buwas mengatakan, kegiatan ini sesuai arahan rapat koordinasi terbatas (Rakortas) pada 27 Agustus 2018 dan surat Kementerian Perdagangan tanggal 31 Agustus 2018.

Dengan adanya kegiatan ini diharapkan bisa meredam kenaikan harga beras sebesar 0,11 persen pada Minggu ke-3 dan ke-4 bulan Agustus. 

"Kami buat secara serentak di seluruh Indonesia. Ada mulai peningkatan harga beras medium di masyarakat dan ini bisa menyumbang inflasi," ungkapnya di Jakarta, Selasa (4/9/2018).

"Karena memang gabah yang ada karena sudah pasca panen, gabahnya naik, digiling jadi beras beras naik," lanjut dia.

Meskipun demikian, menurut dia, saat ini pergerakan harga beras masih cukup terkendali. KPSH merupakan upaya preventif Pemerintah untuk menyikapi harga beras yang mulai menunjukkan kenaikan.

"Kebutuhan beras belum betul urgent ini juga penyerapan masih kecil. Meskipun kita sudah menyentuh masyarakat yang butuh beras. Tidak hanya di pasar tapi juga di pemukiman supaya masyarakat dapat terutama beras medium," tandasnya.

Untuk diketahui, sejak Januari 2018 hingga saat ini Bulog telah menggelontorkan CBP (Cadangan BerasPemerintah) sebanyak 338.502 ton. Target penyaluran CBP per hari berkisar 10.000 ton hingga 15.000 ton.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.