Sukses

DPR Kritik Peresmian Bandara Kertajati Terburu-buru, Ini Kata Menhub

Anggota DPR menilai perasional penerbangan Bandara Kertajati hingga saat ini masih sangat minim, dan secara dampak perekonomian di kawasan tersebut belum maksimal.

Liputan6.com, Jakarta Anggota Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Nurhasan Zaidi menilai peresmian Bandara Kertajati di Majalengka, Jawa Barat beberapa waktu lalu sangat terburu-buru. Sebab, operasional penerbangan hingga saat ini masih sangat minim, dan secara dampak perekonomian di kawasan tersebut pun belum  maksimal.

"Peresmian (Kertajati) terkesan secara tergesa-gesa, kapan operasionalnya? Katanya Surabaya tapi jalurnya belum jelas. Perlu penjelasan," ungkap Nurhasan saat rapat kerja bersama dengan Kementerian Perhubungan, di ruang Komisi V DPR RI, Jakarta, Senin (3/9/2018).

Menanggapi itu, Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi pun menjelaskan bahwa operasional bandara tersebut memang bergantung dari permintaan maskapai penerbangan. Dia meyakini, permintaan akan tinggi apabila jalan tol yang menghubungkan bandara tersebut sudah bisa dioperasikan.

"Operasionalnya (Kertajati) kan bergantung demand, saya kan ikuti usulan-usulan banyak orang. Tapi ini kalau jalan tol jadi itu akan luar biasa," kata Menhub Budi.

Meski demikian, Budi menegaskan meskipun proyek jalan tol itu belum tuntas, tetap akan ada sejumlah penerbangan yang dipindahkan dari Bandara Husein Sastranegara (Bandung) ke Kertajati.

"(Sekarang) baru ke Surabaya, (ada) Wings Air sama Citilink, sama Umrah akan banyak dari sana, ada beberapa penerbangan. Lion, Citilink, Sriwijaya akan berangkat dari Kertajati bulan Oktober," kata Menhub.

Sebelumnya Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah meresmikan operasional Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) atau Bandara Kertajati di Majalengka, Jawa Barat (Jabar). Bandara ini menjadi bandara kedua terbesar di Indonesia setelah Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta).

"Selamat, Jabar memiliki bandara kedua terbesar setelah Bandara Soetta," kata Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi di Bandara Kertajati.

 

Rerporter: Dwi Aditya Putra

Sumber: Merdeka.com

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Bandara Kertajati Bakal Tersambung Tol Cisumdawu Akhir 2019

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyatakan, Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) atau Bandara Kertajati di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat akan dapat tersambung dengan Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan atau tol Cisumdawu pada akhir 2019.

Bandara Kertajati telah mulai beroperasi secara komersial sejak Mei 2018.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, pembangunan Tol Cisumdawu akan disambung menuju Bandara Kertajati, sehingga memudahkan masyarakat Jawa Barat yang hendak berpergian dengan pesawat.

"Itu nanti kalau sudah ada Tol Cisumdawu, akan sampai ke sana (Bandara Kertajati). Tol Cisumdawu nanti juga ada dampaknya ke Kertajati, sehingga bisa kita manfaatkan Cisumdawu," jelas dia di Jakarta, Kamis (21/6/2018).

Tol Cisundawu merupakan jalan bebas hambatan sepanjang 61,6 km yang memiliki terowongan sejauh 472 meter dengan diameter 14 meter.

Selain itu, jalan tol ini terdiri dari enam seksi, antara lain Seksi I Cileunyi-Rancakalong, Seksi II Rancakalong-Sumedang, Seksi III Sumedang-Cimalaka, Seksi IV Cimalaka-Legok, Seksi V Legok-Ujung Jaya, dan Seksi VI Ujung Jaya-Dawuan.

Pembangunan Tol Cisumdawu ini dikerjakan oleh pemerintah yang bekerja sama dengan Badan Usaha Jalan Tol (BUJT). Adapun Seksi I dan II dikerjakan oleh pemerintah, sedangkan Seksi III-VI diambil oleh BUJT.

Lebih lanjut Menteri Basuki memperkirakan, pengerjaan Tol Cisumdawu paling cepat bakal selesai akhir tahun depan.

"Kira-kira 2019 akhir mungkin, kalau enggak 2020. Tapi paling cepat akhir 2019 (Tol Cisumdawu)," tutur dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.