Sukses

Kirim Ratusan Insinyur ke Lombok, Ini Pesan Menteri PUPR

Rombongan para insinyur berstatus CPNS ini sengaja dilepas untuk menjadi tenaga pendamping bagi masyarakat Lombok dalam membangun rumah kualitas tahan gempa.

Liputan6.com, Jakarta Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menerbangkan sebanyak 198 Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) pria angkatan 2017 dengan dua pesawat Hercules milik TNI AU dari Bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta, ke Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), Jumat (31/8/2018)

Rombongan CPNS itu sengaja dilepas untuk menjadi tenaga pendamping bagi masyarakat Lombok dalam membangun rumah kualitas tahan gempa.

Pada Kamis, 30 Agustus 2018 kemarin, Kementerian PUPR telah memberangkatkan 178 orang insinyur muda dengan dua pesawat Hercules di Bandung, serta 24 orang dengan mengenakan pesawat komersil lantaran keterbatasan kapasitas kapal milik TNI AU tersebut.

Dalam sambutannya, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mewanti-wanti kepada jajaran CPNS 2017 yang pihaknya utus, agar dapat bekerja dengan baik di lapangan serta menjaga nama baik institusi.

"Kalian akan berada di NTB untuk mendampingi masyarakat NTB yang kena dampak bencana gempa bumi. Jadi ini bukan wisata gempa bumi. Pesan saya, jaga kredibilitas institusi PUPR, khususnya dalam mendampingi masyarakat membangun rumah mereka kembali," ungkapnya di Bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta.

Dia memperkirakan, terdapat lebih dari 78 ribu rumah warga lokal yang rusak berat akibat diguncang bencana. Selain memberangkatkan calon aparatur sipil negara barunya, lanjutnya, Kementerian PUPR juga telah memberi bantuan senilai Rp 50 juta agar bisa merekonstruksi ulang hunian yang hancur.

"Kami diberi waktu 6 bulan harus selesai untuk rumah penduduk, kalau sarana dan prasarana publik tadi sampai dengan akhir Desember 2019. Untuk bangun rumah penduduk, kami memberangkatkan insyinyur muda Kementerian PUPR yang diterima 2017 kemarin dan sekarang dalam pendidikan dasar," paparnya.

"Mulai besok (Sabtu, 1/9/2019) dan Minggu (2/8/2018), mereka dilakukan training bersama masyrakat untuk mmbangun Risha (Rumah Instan Sederhana Sehat). Nanti akan dibentuk tim, satu tim 9 orang, ada TNI, masyarakat mahasiswa, dan PUPR," dia menambahkan.

Selain itu, Menteri Basuki menyebutkan, sebanyak 400 CPNS 2017 Kementerian PUPR tetap akan berada di Lombok sampai masyarakat setempat bisa terbantu membangun rumah sendiri.

"Enggak ada batas waktu. Pendidikan hanya dua hari saja, tanggal 1 September harus mulai dibangun," tandasnya.

 

* Update Terkini Jadwal Asian Games 2018, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Asian Games 2018 dengan lihat di Sini

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

70 Ribu Rumah Rusak di Lombok Dapat Bantuan Rp 50 Juta

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan memastikan pemerintah tidak akan lepas tangan terhadap perbaikan infrastruktur dan perumahan di Lombok, Nusa Tenggara Barat pasca gempa.

Luhut mengungkapkan, hasil dari rapat yang dipimpin Wakil Presiden Jusuf Kalla beberapa waktu lalu, pemerintah akan memberikan bantuan dana untuk pembangunan kembali rumah masyarakat yang hancur akibat goncangan gempa.

"Proses pembangunan rumah yang rusak dan infrastruktur sudah mulai dilakukan, dan 1 September sudah mulai berjalan efektif," ujar dia di Yogyakarta, Kamis (30/8/2018).

Dia menyatakan, tiap rumah yang rusak akan mendapatkan bantuan dana sebesar Rp 50 juta kepada 70 ribu rumah yang telah terdata.

"By name by address, itu 70 ribu rumah lebih diberikan bantuan Rp 50 juta, per bulan dapat Rp 10 juta. Itu disiapkan tukangnya, bahan bangunannya, disiapkan begitu sehingga harga bisa kontrol, nanti diberikan pendampingan," kata dia.

Luhut berharap segala upaya yang dilakukan pemerintah untuk memperbaiki kondisi di Lombok mendapatkan dukungan.

Dengan demikian kondisi di pulau tersebut bisa segera pulih dan wisatawan mancanegara tidak khawatir untuk berlibur ke Lombok.

"Kemarin di Gili Trawangan turis sudah mulai datang. Jadi kenapa kita tidak tetapkan sebagai bencanan nasional. Kalau kita tetapkan status itu, maka itu ada travel warning, asuransi (bagi turis) juga tidak mau cover. Yang menderita masyarakat di sana. Jadi kalau tidak mengerti jangan telalu nyinyir, tapi kalau kritik ya bagus," tandas dia.

 

* Update Terkini Jadwal Asian Games 2018, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Asian Games 2018 dengan lihat di Sini

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini