Sukses

Menteri Jonan Tegaskan Pemerataan Akses Energi Tetap Jadi Prioritas Pemerintah

Pemerataan akses energi bagi seluruh masyarakat Indonesia, menurut Menteri ESDM Ignasius Jonan merupakan bagian dari pembangunan Indonesia yang berkeadilan.

Liputan6.com, Jakarta Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Ignasius Jonan mengatakan bahwa pemerataan akses energi bagi seluruh masyarakat Indonesia merupakan bagian dari pembangunan Indonesia yang berkeadilan. Sementara, pembangunan Indonesia yang berkeadilan mutlak dilakukan jika masih ingin melihat Negara Indonesia ada.

"Pembangunan Indonesia dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas ke Pulau Rote, dilakukan harus berkeadilan sosial, ini penting sekali. Bapak Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo dalam beberapa kesempatan selalu menjelaskan bahwa kenapa pemerintah itu perlu berupaya yang maju itu bukan hanya Pulau Jawa dan Pulau Bali, daerah-daerah lain seperti saudara-saudara kita yang berada di Indonesia paling barat, paling timur, paling utara, dan paling selatan juga menikmati pembangunan semaksimal yang bisa kita lakukan," kata Ignasius Jonan dalam acara Munas Mahasabha XI Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia di Yogyakarta, Rabu (29/8).

Jonan menjelaskan, jika kesenjangan di masyarakat semakin tinggi, maka kesenjangan sosialnya pun akan semakin tinggi, dan semakin lama semakin besar rasa bahwa mereka "ditinggal".

"Oleh karena itu, banyak upaya yang kita lakukan semaksimal yang kita bisa lakukan supaya ada pemerataan. Upaya untuk pembangunan yang berkeadilan itu akan terus dilakukan," tegasnya.

Selain harus berkeadilan sosial, diutarakan Jonan, pembangunan di Indonesia ini harus mengikuti zaman seperti misalnya pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) di Kabupaten Sidrap, Sulawesi Selatan.

"Untuk memudahkan masyarakat mendapat akses energi, pemerintah saat ini juga tengah menjalankan Program BBM Satu Harga. Sebuah kebijakan yang memberikan jaminan harga BBM di 160 SPBU wilayah 3T (terdepan, terluar dan tertinggal) dalam satuan harga yang sama," pungkas Jonan.

 

(*)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini