Sukses

Tiru Negara Lain, Warga Diminta Lebih Bijak Tanggapi Mogoknya LRT Palembang

Kegagalan semacam ini bukan hanya terjadi Indonesia, tetapi juga di negara lain.

Liputan6.com, Jakarta - Masyarakat diminta untuk tidak terus mengeluh bahkan hingga mencela Light Rail Transit atau LRT Palembang yang sempat tiga kali mogok. Sebab, sikap masyarakat seperti ini justru akan membuat citra yang buruk terhadap sektor transportasi Indonesia di mata dunia.

Pengamat Ekonomi Univesitas Indonesia (UI) Rhenald Kasali mengatakan, ‎kegagalan semacam ini bukan hanya terjadi Indonesia, tetapi juga di negara lain. Sebagai contoh, Bandara Denver di Amerika Serikat yang sempat mengalami kebocoran. Namun masyarakat tetap memberikan dukungan agar bandara tersebut diperbaiki.

"Airport Denver begitu dioperasikan bocor di mana-mana. Tapi rakyatnya beri kesempatan bagi operator untuk perbaiki dan kini lumayan juga. Airport Swarnabumi Thailand runway-nya patah saat pertama dioperasikan. Tapi turisnya balik lagi karena rakyatnya tidak heboh," ujar dia di Jakarta, Minggu (19/8/2018).

Hal serupa juga pernah dialami oleh negara lain seperti China dan Korea Selatan dalam mengembangkan sektor otomotifnya. Sebagai contoh, Jepang yang dulu memulai ekspor mobil berupa bemo yang bising dan berbahan kaleng sehingga disebut dengan istilah sandal jepit buatan Jepang.

Namun kini mobil Jepang unggul dibandingkan mobil buatan negara lain karena diberikan kesempatan untuk berkembang dan mendapatkan dukungan dari masyarakatnya.

"Korea juga masuk ke sini via mobnas, Kia (Timor) dan banyak ditertawakan sebagai mobil Korea yang low quality. Kini Korea menjadi produsen otomotif yang disegani dunia. Motor-motor buatan Tiongkok yang masuk kesini dulu juga dikenal banyak masalah. Tangkinya banyak bocor dan seterusnya," ungkap dia.

Oleh sebab itu, Rhenald berharap masyarakat tidak terus menerus mengeluh soal mogoknya LRT Palembang. Masyarakat harusnya bangga karena LRT tersebut diproduksi sendiri oleh anak bangsa yaitu PT Inka.

"Baru saja mogok tiga kali kita sudah mencaci maki LRT buatan bangsa sendiri yang cost-nya 40 persen lebih murah dari LRT buatan Korea? Ini mungkin kurang wise. Semoga kita bukan tengah mendesak negara agar impor saja buatan asing dan jangan beri kesempatan pada karya anak negeri," tandas dia.

 

* Update Terkini Asian Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Pesta Olahraga Terbesar Asia di Sini.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

LRT Palembang Mogok, Menhub Budi Minta Maaf

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi meminta maaf atas insiden mogoknya LRT Palembang saat tengah mengangkut penumpang.

Dia berjanji akan mengevaluasi secara menyeluruh agar kejadian serupa tidak terulang. Sebagai informasi, sejak beroperasi, LRT Palembang sudah mogok sebanyak tiga kali.

"Kita akan evaluasi maksimal agar itu tidak terjadi lagi. Saya minta maaf atas kejadian itu," kata Menhub Budi saat ditemui di Gedung Kemenko Maritim, Jakarta, Selasa (14/8/2018).

Dia menjelaskan bahwa proyek LRT Palembang merupakan salah satu bentuk keberanian pemerintah membuat moda transportasi dengan konten lokal.

"Bukan excuse (mencari alasan), cuma memang LRT Palembang upaya kita memberanikan diri untuk segera dilakukan dengan produk dalam negeri," kata dia.

Menhub Budi menyatakan bisa saja LRT Palembang menggunakan Hyundai seperti LRT Jakarta, apalagi harganya tidak terlalu jauh berbeda. Namun buatan INKA lebih dipilih dengan tujuan memajukan produk dalam negeri.

"Saya sebgai pemilik proyek supaya safety, saya tunjuk saja Hyundai, harganya relatif sama dan gak usah pusing. Tapi kan ada suatu keyakinan produk dalam negeri harus sejalan dan terbukti bahwa LRT Palembang 95 persen lokal konten, satu hal yang gak bisa ditempat yang lain," dia menegaskan.

Selain itu, dia mengungkapkan Commissioning test (serangkaian kegiatan pemeriksaan dan pengujian instalasi listrik yang telah selesai dikerjakan dan hendak dioperasikan) LRT Palembang terbilang cukup singkat.

"Coba MRT itu kan commissioning-nya enam bulan, ini kami ditarget mesti operasi tanggal 18 Agustus. Saya memberanikan diri mempush commisioning nya. Oleh karena itu, kalau ada beberapa masalah kita minta maaf," tandasnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.