Sukses

BTN Sosialisasikan Pemakaian Fintech di Pesantren

Dirut BTN Maryono menilai, pondok pesantren bisa menjadi inkubator dari pengembangan aplikasi fintech.

Liputan6.com, Jakarta - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) mendukung pengembangan aplikasi financial technology (fintech) di pondok pesantren (ponpes), dengan menambah fitur-fitur yang memudahkan layanan transaksi para santri. 

Setelah penandatanganan Memorandum of Understanding (MOU) bersama Yayasan Al Ashriyyah Nurul Iman Boarding School dan PT Data Aksara Matra pada Juli tahun lalu mengenai pengembangan fitur pada aplikasi financial technology mobile di lingkungan ponpes. 

Pada tahap pertama atau soft launching Januari lalu, para santri di lingkungan Ponpes Nurul Iman sudah bisa mencoba sejumlah fitur antara lain, pendaftaran akun/ rekening, penambahan saldo dan fitur transaksi antar rekening santri menggunakan Kartu Santri dan unit usaha di lingkungan ponpes.

Kini, pada tahap kedua atau grand launching fitur yang dimatangkan adalah fitur cash out/transasksi transfer dana dari rekening aplikasi mobile fintech (virtual account) ke akun/ rekening bank BTN Syariah.

Satu lagi, fitur e-commerce, yaitu fitur transaksi online antar virtual account para santri dan virtual account milik unit usaha yang ada di Ponpes dengan menyediakan barang/jasa diakses melalui aplikasi mobile.

Layanan fintech ini juga meliputi penyediaan kartu transaksi atau sejenis uang elektronik (kartu Baitul Maal Watamwil) bagi 15.000 Santri untuk bertransaksi hanya di lingkungan mereka. 

"Saya sangat bangga dengan antusiasme para santri dalam pengembangan aplikasi fintech yang makin memudahkan mereka memaksimalkan layanan perbankan," kata Direktur Utama Bank BTN Maryono dalam keterangan tertulis, Kamis (16/8/2018).

Maryono berharap, layanan fasilitas fintech akan mempermudah transaksi perbankan di lingkungan Yayasan Al Ashiriyyah Nurul Iman.

BTN juga membuka peluang bisnis dengan membuka layanan pembiayaan syariah, dan tawaran tabungan haji dan umroh bagi guru-guru, pengurus, dan wali santri Yayasan Al Ashiriyyah Nurul Iman. 

Seperti diketahui, Yayasan Al Ashiriyyah mengayomi 15.000 santri, 15.000 wali santri, 300 guru, serta 31 unit usaha yang merupakan nasabah potensial yang siap dibidik Unit Usaha Syariah BTN.

"Aplikasi fintech berbasis syariah masih sangat jarang, dengan pengembangan aplikasi fintech oleh santri di lingkungan ponpes diharapkan dapat benar-benar bisa menjawab kebutuhan fasilitas layanan perbankan sesuai dengan syariat Islam," kata Maryono.

Maryono menilai, pondok pesantren bisa menjadi inkubator dari pengembangan aplikasi fintech berbasis syariah. Oleh karena itu dia berharap, fitur dari aplikasi tersebut bisa dikembangkan, misalnya bisa melayani pembiayaan syariah karena pasarnya masih luas apalagi umat muslim di Indonesia jumlahnya sangat banyak. 

"Kompetitor pengembang aplikasi fintech syariah masih sedikit, kami harap aplikasi ini tidak hanya dinikmati para santri di Nurul Iman tapi juga masyarakat luas," pungkas Maryono.

 

* Update Terkini Asian Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Pesta Olahraga Terbesar Asia di Sini.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

BTN Fasilitasi Kepemilikan Rumah 10 Ribu PNS di Lebak

Sebelumnya, dalam rangka menyukseskan Program Satu Juta Rumah, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk menggelar kemitraan dengan Korps Pegawai Pemerintah Daerah Kabupaten (Pemkab) Lebak dan PT Bintang Energi Lestari untuk menyediakan rumah bagi hampir 10 ribu Pegawai Negeri Sipil (PNS) Pemkab Lebak.

Melalui kemitraan tersebut, para PNS Pemkab Lebak bisa memiliki rumah murah dan terjangkau di kawasan kota baru yakni Maja di Kabupaten Lebak, Banten.

Direktur BTN Budi Satria mengatakan, selain untuk mendukung suksesnya Program Satu Juta Rumah, kemitraan ini juga digelar sebagai bentuk partisipasi perseroan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019.

Melalui kerja sama ini, akan dibangun hunian di atas area lahan seluas kurang lebih 1.500 hektar di Maja yang masuk dalam rancangan pengembangan kota baru RPJMN. Proyek pembangunan hunian bernama Perumahan Bintang Maja Lestari tersebut pun akan dibangun secara bertahap.

“Dalam tahap pertama, akan dibangun 2.000 unit rumah di atas lahan seluas 37 hektar. Rumah-rumah tersebut dapat dimiliki PNS Pemkab Lebak dengan skema KPR yang terjangkau baik berskema subsidi maupun non-subsidi,” jelas Budi di Jakarta, Kamis 19 Juli 2018.

Dengan kesepakatan tersebut, BTN tidak hanya menyediakan KPR bagi PNS Pemkab Lebak, tapi juga memberikan kredit kontruksi untuk pembangunan kawasan perumahan tersebut.

BTN juga akan menyediakan produk dan layanan perbankan lainnya bagi Pemkab Lebak. Hal tersebut diberikan untuk memberikan kemudahan bagi instansi ini dalam bertransaksi keuangan.

Adapun, sesuai RPJMN 2015-2019, akan ada 10 kawasan perkotaan baru yang akan dibangun pemerintah. Di antaranya yakni Pontianak, Padang, Palembang, Tanjung Selor, Manado, Jayapura, Sorong, Makassar, Banjarbaru, dan Maja.

Kawasan Maja sendiri tercatat memiliki luas sekitar 15.000 hektar dan mampu menampung hingga 1,2 juta jiwa. Kawasan ini rencananya akan dilengkapi fasilitas umum seperti akses tol dan stasiun kereta dari dan menuju Jakarta.

Sementara itu, dalam rangka mendukung Program Satu Juta Rumah, emiten bersandi saham BBTN ini telah menyalurkan kredit perumahan untuk 423.303 unit rumah pada semester I/2018. Penyaluran tersebut setara 56,44 persen dari target Bank BTN untuk Program Satu Juta Rumah sebanyak 750.000 unit.

“Kami terus menggelar berbagai kemitraan dan inovasi untuk meningkatkan penyaluran kredit dalam rangka mendukung program nasional tersebut,” kata Budi.

Hingga semester I/2018, BTN juga mencatatkan penyaluran kredit dan pembiayaan senilai Rp189,62 triliun. Posisi tersebut tercatat naik 19,17 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) dari Rp159,12 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.