Sukses

Memajukan Manusia, Jokowi Dukung Perluasan Bidikmisi

Jokowi dukung perluasan Bidikmisi sebagai sarana pembangunan manusia.

Liputan6.com, Jakarta - Dalam upaya memajukan Indonesia, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan tidak akan hanya fokus pada sumber daya alam (SDA), tetapi juga berinvestasi pada sumber daya manusia (SDM).

Dalam pidatonya pada sidang tahunan di MPR, Kamis (16/8/2018), Jokowi membahas pendidikan sebagai jalur peningkatan kualitas manusia serta modal untuk masa depan bangsa. Cara pemerintah memperkuat sumber daya manusia adalah lewat Kartu Indonesia Pintar dan Bidikmisi.

"Selama ini, kita sering bicara tentang kekayaan sumber daya alam, tapi kita seakan lupa bahwa Indonesia memiliki kekuatan besar dalam bentuk sumber daya manusia. Inilah sesungguhnya modal terbesar dan terkuat yang harus kita miliki," jelas Jokowi.

"Komitmen ini kita wujudkan melalui pembagian Kartu Indonesia Pintar, yang pada tahun 2017 sudah mencapai lebih dari 20 juta peserta didik, serta perluasan penyaluran program beasiswa Bidikmisi bagi mahasiswa," ujar presiden.

Bidikmisi adalah singkatan dari Biaya Pendidikan Mahasiswa Miskin Berprestasi. Tiap tahunnya, Kementerian Riset dan Pendidikan Tinggi (Kemristekdikti) menyiapkan puluhan ribu kuota Bidikmisi.

Bidikmisi bukanlah beasiswa, dalam artian prestasi penerima tidak dijadikan tolok ukur tunggal. Biaya Bidikmisi disalurkan untuk mahasiswa kurang mampu yang memiliki potensi dan kemampuan untuk menyelesaikan pendidikan tinggi.

Dalam tiga tahun terakhir, kuota Bidikmisi konsisten meningkat. Pada 2016, kuotanya adalah 60 ribu, pada 2017 naik menjadi 80 ribu, dan tahun ini menjadi 90 ribu. Bidikmisi pun selalu disasar ratusan ribu pendaftar.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

28 Ribu Siswa yang Lolos SNMPTN Dapat Beasiswa Bidikmisi

Sebanyak 110.946 siswa lolos dalam Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) 2018. 28.069 Orang di antaranya merupakan peserta yang memperoleh Bantuan Pendidikan Miskin Berprestasi (Bidikmisi).

"Jumlah tersebut merupakan hasil seleksi yang dilakukan panitia pusat dari jumlah pendaftar 586.155 siswa," kata Ketua Panitia Pusat Selnas PMBPTN 2018 Ravik Karsidi, di Jakarta, Selasa, 17 April 2018.

Bidikmisi merupakan bantuan biaya pendidikan bagi calon mahasiswa tidak mampu secara ekonomi. Namun, memiliki potensi akademik untuk menempuh pendidikan di perguruan tinggi pada program studi unggulan sampai lulus tepat waktu.

Bagi para calon mahasiswa yang telah lulus seleksi SNMPTN, mereka harus melakukan registrasi ulang yang rencananya akan dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan ujian tulis SBMPTN.

Tujuannya, agar siswa yang lulus SNMPTN tidak lagi mengikuti SBMPTN sehingga bisa memberi kesempatan bagi siswa lain untuk diterima di PTN.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.