Sukses

Penjualan Hewan Kurban di Jakarta Masih Stabil

Pedagang mengaku penjualan masih stabil. Berapa saja harganya?

Liputan6.com, Jakarta - Menjelang H-6 Idul Adha, penjualan hewan kurban di Jakarta masih belum menunjukan kenaikan atau penurunan yang signifikan. Namun, pedagang optimistis pembelian akan ramai pada H-3.

"Terjualnya 5, 10, 20 (per hari). Omzet biasa aja. Dari tahun ke tahun, biasanya H-2, H-3, mulai kelihatan yang belanja," kata Irwan (57) saat ditemui liputan6.com di bilangan Tanah Abang, Selasa 14 Agustus 2018.

Irwan sudah dari kecil berdagang kambing menjual kambing di daerah Tanah Abang. Ia menjual kambing di kisaran Rp 2 juta sampai Rp 9 juta untuk yang super.

Langganan yang biasa membeli hewan kurban  juga cenderung tidak bisa diprediksi. Ada yang mengurangi pembelian, tapi ada yang menambah pembelian.

"Biasanya sudah ada langganan, kadang biasa yang beli 3, jadi 2, biasanya pakai 4 jadi 7. Stabil-stabil aja," ujar dia seperti ditulis Kamis (16/8/2018).

Di tempat lain, Aan (62) dari Pasar Kambing Tanah Abang menyebut sudah menjual 100 ekor kurban. Meski begitu, Fatih (71) yang merupakan kakak dari Aan mengatakan perhitungan baru akan dimulai pada H-3.

"H-3 dimulai perhitungan, biasanya begitu," jelas Fatih yang keluarganya sudah menjual hewan kurban selama 30 tahun di daerah Tanah Abang.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kebutuhan Hewan Kurban Idul Adha 2018 Diperkirakan 1,5 Juta Ekor

Kebutuhan hewan kurban untuk Hari Raya Idul Adha 2018 diperkirakan mencapai 1,5 juta ekor. Angka ini naik sekitar 5 persen dari pemotongan hewan kurban pada 2017.

Hewan kurban tersebut terdiri dari s‎api sebanyak 462.339 ekor, k‎erbau sebanyak 10.344 ekor, k‎ambing sebanyak 793.052 ekor, dan domba sebanyak 238.853 ekor.

"Tahun ini naik, antara 5-10 persen dari tahun lalu," ujar Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Kementerian Pertanian (Kementan) I Ketut Diarmita di kantornya, Jakarta, Jumat 3 Agustus 2018.

Untuk mengantisipasi kebutuhan tersebut, ucap Ketut, Ditjen PKH telah melakukan koordinasi dengan dinas yang membidangi fungsi peternakan dan kesehatan hewan di seluruh provinsi.

"Sehingga kebutuhan hewan tersebut dijamin seluruhnya dapat terpenuhi dari penyediaan ternak lokal," ucap dia.

Selain itu, menurut dia, untuk mengantisipasi kebutuhan daging sapi segar di pasar tradisional selama periode Idul Adha yang tidak mungkin bisa disediakan dari ternak lokal, maka kebutuhan tersebut dipasok dari sapi atau kerbau bakalan siap potong yang ada di kandang feedloter.

"Sampai tanggal 20 Juli 2018 stok sapi bakalan siap potong sebanyak 30.170 ekor dan stok sapi bakalan yang sedang digemukan sebanyak 140.344 ekor," kata dia.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.