Sukses

Tol Bakauheni-Terbanggi Besar Jadi Proyek Tercepat BUMN

Menteri BUMN Rini Soemarno memproyeksikan pembangunan Jalan Tol Bakauheni-Terbanggi Besar dapat beroperasi pada November 2018.

Liputan6.com, Lampung - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno memproyeksikan pembangunan Jalan Tol Bakauheni-Terbanggi Besar dapat beroperasi pada November 2018. Hal itu disampaikan Menteri Rini saat meninjau progres pembangunan Jalan Tol yang berada di Lampung.

"Kita harapkan kita bisa kejar dalam 1,5 bulan ini terselesaikan. Sehingga target pada tahun baru sudah bisa terlalui dengan baik bisa dipakai libur natal kami harapkan betul-betul sudah terpakai jalan tol secara penuh," kata Menteri Rini saat meninjau proyek Tol Bakauheni-Terbanggi Besar, Lampung, Rabu (8/8/2018).

Menteri Rini mengatakan, apabila pengoperasian jalan tol tersebut dapat dilakukan pada akhir tahun nanti, maka ini menjadi proyek tercepat yang dikerjakan BUMN dengan jarak ratusan kilometer.

"Kalau bisa selesaikan Bakauheni sampai Temanggi Besar ini sudah bisa beropersi ini termasuk jalan tol tercepat yang dapat diselesaikan dengan jarak 140 kilometer, karena kalau kita hitung pembangunananya tiga tahun sampai selesai dari pembebasan lahan sampai selesai," katanya.

Meski demikian, Menteri Rini akui proyek pembangunan tol yang menelan investasi sebesar Rp 16 triliun tersebut masih ada kendala, salah satunya adalah masalah pembebasan lahan.

"Sebetulnya kami berharap sudah bisa digunakan di bulan Agustus tapi memang permasalahan pembebasan tanah memang masih ada beberapa yang beelum terselesaikan," kata Menteri Rini.

"Jadi kita targetkan pembebasan lahan itu bisa sesai Septembersehingga akhir tahun bisa beroperasi secara umum," sambungnya.

Sebagai informasi, Jalan tol ini merupakan jaringan dari Jalan Trans-Sumatera. Peresmian pembangunan jalan tol ini dilakukan pada 30 April 2015 oleh Presiden Joko Widodo. Ruas Jalan Tol ini merupakan salah satu ruas di dalam Jaringan Jalan Tol Trans Sumatera yang ditugaskan langsung oleh pemerintah kepada PT Hutama Karya (Persero) sebagai Badan Usaha Jalan Tol (BUJT).

Pembangunan ruas tol ini dilakukan oleh PT Pembangunan Perumahan (PP), PT Waskita Karya, PT Wijaya Karya, serta PT Adhi Karya melalui skema penugasan dari Kementerian BUMN. Jalan tol ini rencananya mulai dioperasikan secara bertahap sebelum terlaksananya Asian Games 2018.

Reporter: Dwi Aditya Putra

Sumber: Merdeka.com

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.