Sukses

Pola Suami Kerja dan Istri Urus Anak Sudah Mulai Ditinggal

Rumah tangga yang termasuk dalam kategori berbagi peran (task-based sharing) memiliki persentase kepuasan yang tertinggi, yakni 85 persen.

Liputan6.com, Jakarta - Perusahaan periklanan terbesar kedua di Jepang, Hakuhodo Inc (Hakuhodo) mengumumkan hasil riset terbarunya kepada ASEAN terkait isu kesetaraan gender di rumah tangga, yakni siapakah yang berkuasa di rumah?

Dari hasil riset ini, perspektif baru hadir dalam kesetaraan gender di rumah tangga termasuk di dalamnya Indonesia sendiri.

Riset menunjukan, 73 persen rumah tangga di Indonesia masuk dalam kategori berbagi peran secara fleksibel dan berdasarkan tugas (Flexibel Sharing dan Task-Based Sharing) dimana peran mengurus rumah tangga dan tanggung jawab tidak lagi mengikuti ide konvensional mengenai gender.

Hal ini disebabkan antara lain suami dan istri sama-sama bekerja, pemberdayaan perempuan, serta kemajuan teknologi yang membantu mengurangi batasan antar gender.

"Rumah tangga yang termasuk dalam kategori berbagi peran (task-based sharing) memiliki persentase kepuasan yang tertinggi, yakni 85 persen," tutur Executive Director of Strategy Hakuhodo Institute of Life and Living (HILL) Farhana E. Devi di Hotel Dharmawangsa, Jumat (03/8/2018).

Kata Devi, pola suami bekerja dan istri mengurus rumah sudah menjadi mulai ditinggalkan dan menjadi kelompok minoritas.

"Mayoritas rumah tangga di ASEAN kini, menunjukan bahwa suami istri masuk dalam kategori berbagi peran (sharing), dimana mereka membagi peran bekerja dan mengurus rumah secara setara," ujarnya.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Metode Riset

Adapun riset ini melibatkan 5 Negara ASEAN termasuk didalamnya Indonesia serta berdasarkan riset kuantitatif dan kualitatif mendalam (in-depth) yang melihat peran suami dan istri dalam kehidupan rumah tangga.

"Riset ini akan memberikan pengertian apakah tertinggalnya ASEAN ini benar terjadi dalam kehidupan rumah tangga di kawasan ini sekaligus memberikan gambaran bagaimana akhirnya mereka kemudian tertarik pada suatu produk tertentu," tandasnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.