Sukses

Pengelolaan Blok Rokan oleh Pertamina Sudah Jadi Hak RI

Dalam pengelolaan Rokan ke depan, Pertamina perlu mencari mitra. Hal ini untuk mengurangi risiko investasi dan menggenjot pencarian minyak di blok tersebut.

Liputan6.com, Jakarta Penunjukan PT Pertamina (Persero) untuk mengelola Blok Rokan di Riau dinilai merupakan hal biasa. Sebab sudah menjadi hak perusahaan minyak dan gas (‎migas) nasional mengelola ladang migas di negaranya sendiri.
 
Direktur Eksekutif Indonesia Resources Studies (IRRES)‎ Marwan Batubara mengatakan, Pertamina memang berhak menerima Blok Rokan bahkan tanpa mengajukan proposal. Sebab itu, penunjukan Pertamina mengelola Rokan merupakan hal yang biasa.
 
 
"Itukan sebetulnya mengembalikan ke tangan yang berhak bukan hal istimewa. Proses proposal itu menyalahi konstitusi," kata Marwan, saat berbincang dengan Liputan6.com di Jakarta, Kamis (2/8/2018).
 
Menurut Marwan, dalam pengelolaan Rokan ke depan, Pertamina perlu mencari mitra. Hal ini untuk mengurangi risiko investasi dan menggenjot pencarian minyak di blok tersebut.
 
"Pertamina cari partner dengan tender siapa menawarkan lebih baik dan harus bayar di muka kan sahamnya dibagi. Uangnya untuk investasi lagi," tutur dia.
 
Marwan menegaskan, Pertamina menggandeng mitra untuk mengelola Rokan, bukan karena tidak mampu menggarap ladang yang menghasikan minyak tebesar di Indonesia tersebut. Mitra tersebut diharapkan untuk membantu dalam eksplorasi.
 
Selama ini pekerja lokal dinilai sudah mampu menggarap blok tersebut. "Ya mampu saja orang di darat itu, sudah banyak orang kita yang kerja. Tapi oke kalau cari mitra untuk eksplorasi," dia menandaskan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Genjot Produksi Blok Rokan, Pertamina akan Eksplorasi 7.000 Titik Baru

Plt Dirut PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati mengatakan pihaknya akan berupaya mengoptimalkan produksi Blok Rokan, yang terus menurun. Ini usai terpilihnya perusahaan sebagai pengelola blok minyak dan gas (migas) Rokan setelah 2021, menggantikan PT Chevron Indonesia.

"Jadi kalau kita lihat, Blok ini sudah 94 tahun. Memang karakter sumur, kalau tidak ada discovery maka akan menurun. Cadangan tetap, tinggal seberapa cepat diambil saja," kata dia dalam Forum Merdeka Barat, di Jakarta, Rabu (1/8/2018).

Salah satu upaya peningkatan produksi Blok Rokan, dengan menambah titik-titik eksplorasi. Pertamina berencana bakal menambah 7.000 titik ekplorasi.

"Kita harus menambah area. Eksplorasi kan di Duri dan Minas. Jadi, kita akan menambah titik eksplorasi," kata dia.

Nicke menjelaskan dalam mengelola Blok Rokan pihaknya bakal menggunakan dua cara, yaitu konvensional dan nonkonvensional.

Cara konvensional, seperti penambahan area eksplorasi. "Kita sudah pelajari data teknis Rokan, perlu ada teknologi dan beberapa titik eksplorasi," ujar Nicke.

"Nonkonvensional, dengan menggunakan teknologi EOR. Di Rokan ini sudah dilakukan, akan kita lanjutkan. Kita akan meningkatkan bisa double capacity. Kalau mau nambah produksi lagi pakai EOR," dia menandaskan.

Reporter: Wilfridus Setu Umbu

Sumber: Merdeka.com

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.