Sukses

5 Trik Menjawab Pertanyaan Jebakan Saat Wawancara Kerja

Jangan langsung bereaksi negatif saat mendapat pertanyaan jebakan ketika wawancara kerja.

Liputan6.com, Jakarta - Pertanyaan wawancara tidak sebatas pada minat kamu saja, ada pula pertanyaan yang mengharuskan kamu untuk membuka kelemahan diri. Pun, ada pertanyaan yang sekilas terdengar biasa saja, tetapi membuat kamu merasa ganjil karena merasa ada jebakan di baliknya.

Maka dari itu, persiapan sebelum wawancara kerja tidak hanya mentok pada merapikan CV dan menyesuaikan penampilan. Diperlukan juga kesiapan menghadapi kemungkinan beragam pertanyaan yang akan diluncurkan.

Dirangkum dari The Ladders, berikut lima tips menjawab pertanyaan-pertanyaan tersulit dalam wawancara kerja agar kamu bisa menorehkan nilai baik di mata pewawancara.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 6 halaman

1. Jujur Saja

Berbohong tidak hanya berbahaya bila ketahuan, tapi bahaya juga bila ternyata dipercaya. Bayangkan bila berbohong bisa melakukan sesuatu, padahal sebetulnya kurang piawai, tapi kemudian diberikan tanggung jawab kerja yang terkait kelemahan itu.

"Bila kelemahan terbesarmu adalah bagian penting dari posisi (yang diincar) ... hal itu tak akan berakhir baik," ucap CEO Tigertree Josh Quinn. Ia menyarankan untuk bicara jujur saja supaya pihak perusahaan bisa menyesuaikan kemampuanmu pada posisi yang sesuai.

3 dari 6 halaman

2. Pakai Sudut Pandang Baru dalam Menjawab

Bila bingung menjawab sebuah pertanyaan, jangan langsung memberikan jawaban tergesa-gesa. Coba renungkan pertanyaan lewat sudut pandang baru yang positif, dan tetap fokus dalam menjelaskan kemampuan dan potensi yang kamu miliki.

4 dari 6 halaman

3. Dibuat Positif Saja

Masih berhubungan dengan nomor sebelumnya, bila ditanya mengenai kelemahan, maka jangan langsung defensif. Berikan rasa positif pada pertanyaan seperti itu.

Misal, ketika ditanya kelemahan, jelaskan area kemampuan yang memang sedang kamu berusaha kembangkan. Selain menjawab pertanyaan pewawancara, pertanyaan seperi itu menunjukan bahwa kamu punya niat mengembangkan diri.

"Pilih area yang kamu betul-betul pandang sebagai kelemahan, tapi bingkai dari sudut pengembangan. Ketimbang langsung menjawab, 'Saya berantakan,' sampaikan kelemahan ini dan berikan konteks kenapa hal itu bisa terjadi, serta langkah-langkah yang sudah kamu lakukan untuk mengatasinya, dan apa yang akan kamu lakukan di posisi baru untuk mengganti kelemahan itu," ucap CEO dan pendiri IvyWise Kat Cohen.

5 dari 6 halaman

4.Jangan Kelebihan Bicara

Memang kejujuran itu diperlukan saat wawancara kerja. Namun, jangan terlampau jujur juga.

"Bila kelemahanmu adalah berbicara di depan umum, tidaklah perlu kamu menceritakan detail saat kamu pingsan saat presentasi," ucap Dana Case, Direktur Operasi di MyCorporation.

Sama seperti saran Cohen, saran yang diberikan Case ialah menjelaskan langkah-langkah apa yang kamu lakukan untuk menghilangkan kelemahan itu. Jadi, simpan dulu segala cerita memalukan.

6 dari 6 halaman

5. Gunakan Humor

Wawancara tentunya menegangkan, namun Ryne Higgins memberikan rekomendasi untuk memakai humor. Menggunakan humor bukan sekadar untuk membuat santai situasi, tetapi sekaligus menunjukan kepribadianmu.

"Tak ada salahnya mendemonstrasikan kepribadian ceriamu selama hal tersebut diikuti oleh jawaban yang cerdas," ucap Higgins yang merupakan manajer senior perusahaan e-commerce Peacock Alley.

Ia pun menambahkan bahwa manajer juga turut mencari orang yang sesuai dengan kebudayaan kantor, dan tidak terbatas yang sesuai dengan syarat profesional pekerjaan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.