Sukses

Inflasi Tinggi, Jokowi Ingatkan Kepala Daerah Jangan Duduk Manis di Kantor

Presiden Jokowi meminta para kepala daerah harus lebih rajin turun ke lapangan untuk mengecek langsung kondisi stok pangan di wilayahnya.

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta para kepala daerah lebih rajin turun ke lapangan untuk mengecek langsung kondisi stok pangan di wilayahnya. Hal itu dilakukan agar inflasi terjaga.

"Dilihat betul. Kita ini sering terjebak dalam rutinitas yang administratif tanda tangan. Kebijakan tanda tangan, tapi lapangannya tidak sering dipantau. Tolong lihat angka-angka inflasinya naik atau turun. Bupati, wali kota sama, harus seperti ini kalau ingin rakyat menikmati harga yang terkendali. Jangan inflasi sudah tinggi enggak ngerti, duduk manis di kantor," ujar Jokowi, saat meresmikan pembukaan Rapat Koordinasi Nasional Pengendalian Inflasi Tahun 2018 di Jakarta, Kamis (26/7/2018).

Oleh karena itu, Jokowi meminta para kepala daerah lebih aktif menjaga pasokan pangan di wilayahnya masing-masing agar inflasi dapat terus terjaga di level rendah. Dalam tiga tahun terakhir, realisasi inflasi dijaga pada rentang rata-rata di level 3,35 persen pada 2015, 30,02 persen pada 2016, dan 3,61 persen pada 2017.

"Saya melihat hasil ini sudah baik. Tapi kita ingin sekali target kita semakin tahun semakin rendah, semakin rendah, semakin rendah. Tolong betul-betul kepala daerah, gubernur, bupati, wali kota yang berkaitan dengan pasokan. Terutama yang berkaitan dengan pangan," ujar dia saat meresmikan pembukaan Rapat Koordinasi Nasional Pengendalian Inflasi Tahun 2018 di Jakarta, Kamis (26/7/2018).

Jokowi menuturkan, selama ini ketersediaan pasokan pangan selalu menjadi masalah yang pada akhirnya berdampak pada inflasi di daerah. Padahal, jika ada koordinasi yang baik, daerah yang kekurangan pasokan bisa disuplai dari daerah yang mengalami suplus.

‎"Problemnya di mana pasokan atau distribusi atau infrastruktur yang jelek semua harus tahu. Pasokan kalau kurang misalnya beras, tahu berasnya kurang, cek provinsi mana yang surplus. Misalnya Jawa Timur, bel Gubernur Jawa Timur untuk kirim misalnya ke yang kurang di provinsi mana,” ujar dia.

"Yang surplus di Sulawesi Selatan bel, telepon gubernur Sulawesi Selatan. Kalau telepon kurang mantap datangi. Paling terbang satu jam, satu setengah jam kirim beras ke provinsi saya," kata dia.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Jokowi Ingin Inflasi RI Seperti Negara Maju

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi membuka Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) 2018, di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Kamis (26/7/2018).

Di hadapan seluruh kepala daerah seluruh Tanah Air, mulai dari gubernur, bupati, serta wali kota, Jokowi mengapresikasi kinerja mereka karena telah berhasil menjaga inflasi.

"Saya ucapkan selamat kepada kepala daerah atas capaian inflasi, segenap anggota TPID pusat dan daerah karena selama 4 tahun ini kita bisa tekan inflasi di bawah 4 persen. Pada  2015 di angka 3,35 persen, tahun 2016 3,02 persen, dan tahun 2017 3,61 persen," kata Jokowi.

Selain itu, Jokowi berharap Indonesia bisa memiliki tingkat inflasi rendah seperti di negara maju. "Kita harap nanti di angka 1 dan 2 persen seperti di negara maju, stabilitas harga betul-betul bisa kita jaga," ujar dia.

Dia menegaskan, capaian yang selama ini telah diraih harus terus ditingkatkan supaya Indonesia bisa memiliki tingkat inflasi yang stabil.

"Saya lihat koordinasi pusat dan daerah semakin baik. Ada satgas pangan juga sudah bekerja dengan baik. Kalau ini bisa kita teruskan, kita akan memiliki inflasi yang stabil yang kita harapkan semakin tahun semakin turun,” ujar dia.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.