Sukses

Pariwisata Cara Cepat buat RI Tarik Devisa

BI ikut mendorong sektor pariwisata melalui sinergi dengan pemerintah.

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah telah menetapkan 10 destinasi wisata menjadi program prioritas yang akan dijadikan tempat wisata unggulan untuk mendatangkan target 20 juta wisatawan mancanegara pada tahun 2019.

Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo mengatakan pihaknya akan terus mendorong sektor pariwisata melalui sinergi dengan pemerintah terkait. Sebab menurutnya, pariwisata sendiri menjadi penting bagi negara karena mampu mendorong penghasil devisa.

"Kita juga sedang berkoordinasi dengan pemerintah untuk bagaimana menjalin sinergi dalam mendorong devisa dari sisi pariwisata yang bisa secara cepat mendorong ekonomi kita baik yag besar maupun kecil, dengan tentu saja mendorong 10 destinasi dan obyek-obyek wisata yang lain itu bisa menghasilkan," kata Perry di Gedung BI, Jakarta, Rabu (25/7/2018).

Sebelumnya, Menteri Pariwisata Arief Yahya mengungkapkan, ada tiga upaya yang tengah dilakukan pemerintah dalam meningkatkan devisa terhadap sektor pariwisata. Salah satunya adalah menambah anggaran untuk promosi pariwisata di 2019.

"Di rapat tadi dibahas anggaran promosi pariwisata harus kita tingkatkan karena diakui Gubernur BI bahwa pariwisata salah satu industri yang paling mudah dan murah untuk mendapatkan devisa," kata Menteri Arif usai melangsungkan rapat koordinasi di Kantor Kementerian Koordinasi Kemaritiman.

Menteri Arief mengatakan, secara perhitungan jumlah besaran anggaran sendiri masih dalam perhitungan oleh pihaknya. Namun, secara total apabila proyeksinya mencapai 20 juta turis di 2019 kemungkinan dibutuhkan USD 200 juta.

"Standar lama yang kita gunakan, USD 20 per pax atau per orang. Nau sekarang kira-kira baru USD 20 per orang, jadi kurang USD 10 lagi kalau dikali proyeksi kita. Tapi begitu ini principal disetujui, kita mulai tender mulai dari sekarang sehingga Januari mulai jalan," ujarnya.   

Reporter: Dwi Aditya Putra 

Sumber: Merdeka.com

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini