Sukses

Sambut Akhir Pekan, Harga Telur Ayam Mulai Turun

Harga telur ayam susut Rp 2.000 menjadi Rp 27 ribu per kilogram di Pasar Kebayoran Lama menjelang akhir pekan ini.

Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah pedagang telur ayam di Pasar Kebayoran Lama menyatakan, harga telur ayam mulai turun sejak Jumat (20/7/2018).

Harga telur ayam yang mulai susut ini terjadi sebab pihak pengepul mulai menurunkannya. Herman (29), seorang penjual telur ayam di Pasar Kebayoran Lama mengatakan, telur ayam yang dijualnya dihargai Rp 27 ribu per kg mulai Jumat ini.

"Telur ayam sekarang Rp 27 ribu per kg, turun baru hari ini. Sebelumnya Rp 29 ribu (per kg). Harga dari distributornya memang sudah diturunin," ujar dia kepada Liputan6.com di Pasar Kebayoran Lama, Jumat (20/7/2018).

Hal senada juga diungkapkan Mifthaludin (20), pedagang telur ayam di tempat yang sama. "Telur ayam lagi turun jadi Rp 27 ribu per kg. Sebelumnya kan Rp 28 ribu per kg, tapi dari kemarin harganya udah mulai turun," tutur dia.

Namun begitu, harga telur ayam yang terpangkas ini tidak sejalan dengan telur ayam kampung yang terus melonjak. Adapun harga telur ayam kampung yang disediakan Herman meninggi dari Rp 2 ribu per butir jadi Rp 2.100 per butir. Saat ini Mifthaludin menawarkannya Rp 2.400 per butir, naik dari sebelumnya Rp 2 ribu per butir.

Sementara itu, harga telur puyuh di Pasar Kebayoran Lama terhitung masih stabil. Kedua pedagang kompak menjualnya di angka Rp 32 ribu per kg.

Harga telur bebek juga bervariasi. Jika Herman masih tetap menawarkan telur bebek tawar kepada pembeli seharga Rp 2.800 per butir, Mifthaludin justru sedikit meninggikannya tanpa menyebutkan alasan pastinya.

"Kalau di saya telur bebek tawar naik, dari Rp 2.800 per butir jadi Rp 3 ribu (per butir). Saya sih ngikut ketentuan harga dari yang punya tokonya saja,” tutur dia.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Harga Telur Naik, Peternak Reguk Untung

Sebelumnya, Menteri Pertanian Amran Sulaiman berharap masalah kenaikan harga telur ayam yang terjadi belakangan ini tidak terus dibesar-besarkan. Sebab, sebelum melambung, harga telur sempat anjlok sehingga membuat sejumlah peternak kecil gulung tikar.

Amran mengungkapkan, dua tahun lalu harga telur ayam sangat rendah. Hal ini membuat peternak kecil merugi dan akhirnya harus menutup usaha ternaknya.

"Kita tahu dua tahun yang lalu, pengakuan mereka (peternak) harga telur hancur-hancuran dan banyak peternak gulung tikar. Dan dua tahun ini mulai bangkit," ujar dia di Toko Tani Indonesia Centre (TTIC), Jakarta, Kamis (19/7/2018).

Kenaikan harga yang terjadi belakangan ini, kata dia, diharapkan bisa mendorong perkembangan usaha ternak ayam dan telur, lantaran keuntungan yang cukup menjanjikan saat ini.

"Akhirnya 1-2 tahun ini, harga khusus telur stabil kemudian satu minggu terakhir ada kenaikan. Kami terima laporan. Satu minggu naik (harga telur ayam), beritanya sudah luar biasa," ungkap dia.‎

Namun demikian, kata Amran, pihaknya tidak akan membiarkan harga telur ayam terus melambung tinggi. Kementan akan menggelar operasi pasar telur ayam murah hingga harga bisa kembali pada level yang normal.

"Tapi memang perlu ada yang diselesaikan. Ada banyak masalah, perubahan iklim dan rantai pasok panjang. Dan tidak bisa diselesaikan dalam waktu singkat," ujar dia.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.