Sukses

Inalum Bakal Langsung Lunasi Pembelian Saham Freeport

Inalum telah mendapat kepastian pinjaman dari bank untuk membeli saham PT Freeport Indonesia sebesar USD 3,85 miliar.

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Indonesia melalui PT Indonesia Asahan Alumunium (Persero) atau Inalum telah menandatangani kesepakatan awal atau Head of Agreement (HoA)  untuk divestasi 51 persen saham Freeport Indonesia dari sebelumnya hanya 9,36 persen.

Deputi Bidang Usaha Pertambangan, Industri Strategis dan Media Kementerian BUMN Fajar Harry Sampurno mengatakan, pasca penandatanganan kesepakatan, masih akan ada beberapa tahapan selanjutnya yang harus diselesaikan.

"Di dalam HOA diatur tiga kesepakatan seperti sales and purchase agreement, ecxhange agreement, shareholders agreement. Tiga ini akan diselesaikan," kata Harry di Kementerian BUMN, Jumat (13/7/2018).

Adapun poin-poin yang tengah dalam penyelesaian tersebut diantara seperti salah satunya berapa lama Inalum akan membayarkan nilai divestasi yang sudah disepakati yaitu USD 3,8 miliar.

Harry mengaku seluruh proses administrasi akhir ini akan diselesaikan paling lambat 60 hari ke depan. "Jadi pembayarannya dilakukan satu kali transaksi saja, tidak bertahap, jadi September," tegas Harry.

Mengenai dana yang akan digunakan untuk membayar dalam pembelian saham Freeport, Harry mengaku Inalum memiliki sumber pendanaan dari equitas perusahaan dan pinjaman perbankan.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Pendanaan

Inalum telah mendapat kepastian pinjaman dari bank untuk membeli saham PT Freeport Indonesia sebesar USD 3,85 miliar yang ditargetkan selesai dalam dua bulan.

Direktur Utama Inalum Budi Gunadi Sadikin mengatakan, ada 11 bank yang siap memodali Inalum untuk membeli saham Freeport Indonesia. Namun dia belum bisa menyebutkan 11 bank tersebut.

"Ada 11 bank yang siap membantu mendanai transaksi. Belum bisa bicara (bank-nya)," kata Budi, di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Kamis (12/7/2018).

Menurut Budi, besaran kucuran dana dari perbankan untuk membeli saham seharga USD 3,85 miliar belum ditentukan‎, namun akan disesuaikan dengan kebutuhan. Sementara, saat ini Inalum memili uang sebesar USD 1,5 miliar.

"Masih didiskusikan. Tapi posisi cash Inalum sendiri kan sekitar mendekati USD 1,5 miliar, itu holding," tuturnya.

Dia menyebutkan, dari harga saham USD 3,85 miliar, terdiri dari hak partisipasi Rio Tinto USD 3,5 miliar dan sisanya saham Indocopper USD 350 juta. Budi menargetkan penyelesaian pembayaran bisa dilakukan dalam dua bulan ke depan.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.