Sukses

Kebocoran Pipa Gas di Perairan Banten Tak Ganggu Sistem Kelistrikan PLN

Kebocoran pipa ga sdi Perairan Bojonegara Banten membuat daya beban pembangkit listrik milik PLN berkurang hingga separuh.

Liputan6.com, Jakarta - PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) (PLN) memastikan bahwa kebocoran pipa gas bawah laut milik China National Offshore Oil Corporation (CNOOC) di Perairan Bojonegara, Banten, tidak sampai berpengaruh besar terhadap sistem kelistrikan di kawasan sekitar.

Direktur Utama PLN Sofyan Basir mengatakan, insiden tersebut tidak berpengaruh terhadap pembangkit listrik di sana lantaran perseroan langsung mengalihkan arus kelistrikan.

"Enggak ngaruh. Listriknya tetap nyala kan? Kita langsung switching. Jalurnya banyak, enggak ada pemadaman kok," kata dia di Gedung Nusantara I DPR RI, Jakarta, Senin (9/7/2018).

Seperti diketahui, sebuah pipa gas di bawah laut Bojonegara, Kabupaten Serang, Banten bocor diduga akibat tersangkut jangkar kapal. Itu kemudian menyebabkan saluran gas dari Pabelokan ke Cilegon dihentikan untuk sementara waktu. Di Cilegon tersebut terdapat pembangkit milik PLN yang digerakkan menggunakan gas.

Sementara itu, Direktur Pengadaan Strategis PLN Supangkat Iwan Santoso menyampaikan, meskipun beban pembangkit menurut akibat kejadian ini, tapi tidak sampai mematikan aliran listrik secara total.

"(Pipa gas) CNOOC kan bocor sehingga pembangkitnya turun beban. Tapi enggak padam, karena ada supply dari gardu lain," ucap dia.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Daya Beban Turun

Dia menambahkan, kebocoran itu membuat daya beban pembangkit listrik berkurang hingga separuhnya. "Sekarang bebannya 300 Mega Watt (MW), biasanya kan 600-650 (MW)," lanjutnya.

Demi menambal hal tersebut, Iwan menyatakan, PLN telah coba meminta sokongan listrik dari Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) guna menambal defisit pasokan listrik di area sekitar yang sebesar 150 kilo Volt (kV).

"Dia masuk 150 kV, listrik enggak masalah. 150 kV kan ada Labuan, Lontar. Ada PLTU lain yang back up," ujar dia.

Di sisi lain, Direktur Perencanaan Korporat PLN Syofvi Felienty Roekman mengucapkan, turunnya pasokan listrik turut menyebabkan hanya ada satu pembangkit yang menyala.

"Kalau tanya pembangkit ada yang mati enggak, ya terpaksa ada yang mati karena (beban) turun jauh kan," ungkapnya.

Sebagai pengganti, lanjutnya, PLN sudah menyiapkan cadangan daya sebesar 30 persen guna mengantisipasi kejadian seperti kebocoran pipa gas ini. "Kita ada reserve margin 30 persen, gunanya salah satunya buat seperti ini," pungkas dia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.