Sukses

Pupuk Indonesia Bantu Petani Kena Puso di Sulawesi Selatan

Pemberian pupuk oleh PT Pupuk Indonesia akan dilakukan melalui Kementerian Pertanian.

Liputan6.com, Jakarta - PT Pupuk Indonesia (Persero) memberikan bantuan pupuk urea sebanyak 573.993 kilogram (kg) kepada kelompok tani di tiga kabupaten yang terkena dampak puso di Sulawesi Selatan.

Kabupaten tersebut ialah Kabupaten Wajo, Kabupaten Bone dan Kabupaten Soppeng. "Pemberian bantuan ini merupakan wujud kepedulian kami guna meringankan beban petani di wilayah-wilayah yang terdampak puso," tutur Kepala Corporate Communication PT Pupuk Indonesia (Persero) Wijaya Laksana dalam keterangan resmi, Senin (9/7/2018).

Wijaya menambahkan, pemberian pupuk tersebut untuk memicu kembali produktivitas para petani di daerah.  "Diharapkan dengan bantuan tersebut mampu mengembalikan produktivitas pertanian,” ujar dia.

Tak hanya itu, PT Pupuk Indonesia (Persero) juga akan membantu dengan menyalurkan pupuk urea sesuai luas lahan yang terdampak puso.

"Untuk Kabupaten Wajo dengan luas lahan 7.591 ha, kami akan mendistribusikan urea sebanyak 379 ton, Untuk Kabupaten Bone dengan luas lahan 920 ha kami akan menyalurkan sebanyak 46 ton serta untuk Kabupaten Soppeng dengan luas lahan 2.969 ha kami akan menyalurkan sebanyak 148 ton," tutur dia.

Wijaya menuturkan, pemberian pupuk akan dilakukan melalui Kementerian Pertanian (Kementan).

"Pemberian bantuan akan diserahkan langsung oleh Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman dalam agenda Kunjungan Kerjanya di Sulawesi Selatan langsung kepada kepada kelompok tani," kata dia.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Pupuk Indonesia Akan Bangun Pabrik NPK Kapasitas 2,4 Juta Ton

Sebelumnya, PT Pupuk Indonesia (Persero) akan membangun pabrik NPK dengan total kapasitas sebesar 2,4 juta ton. Rencananya, pabrik-pabrik NPK tersebut dibangun dan dioperasikan oleh PT Pupuk Iskandar Muda (Lhoksemauwe), PT Pusri Palembang, PT Pupuk Kujang, dan PT Pupuk Kaltim, yang ditargetkan beroperasi pada 2018-2025.

Direktur Utama PT Pupuk Indonesia, Aas Asikin Idat mengatakan, dengan rencana pembangun tersebut, Pupuk Indonesia optimistis industri pupuk dan petrokimia mempunyai prospek yang baik ke depan, di mana kebutuhan pupuk NPK, akan terus meningkat.

"Saat ini Pupuk Indonesia grup memiliki pabrik pupuk NPK dengan kapasitas 3,1 juta ton per tahun dan akan dikembangkan hingga 5,4 juta ton sampai 2025," kata Aas dalam sambutannya di Palembang, Jumat 11 Mei 2018.

Aas mengatakan sebetulnya potensi pasar NPK di dalam negeri masih cukup besar, terutama untuk sektor perkebunan. Namun, yang terjadi saat ini diperkirakan masih terdapat kekurangan pasokan NPK domestik sekitar 3,9 juta ton, dari total kebutuhan nasional 11,1 juta ton.

Dengan demikian, lanjut Aas, penambahan kapasitas pabrik ini, bukan hanya mengamankan kebutuhan dalam negeri, tapi juga semakin menunjang program ketahanan pangan. Karena menurutnya, penggunaan pupuk NPK terbukti dapat meningkatkan produktivitas pertanian maupun komoditas perkebunan.

"Dan yang terpenting, mampu meningkatkan kesejahteraan petani melalui peningkatan hasil panennya," kata Aas.

Untuk diketahui, pada kesempatan ini juga dilaksanakan peresmian pabrik Pusri 2B yang merupakan salah satu bagian dari program revitalisasi industri pupuk. Pabrik ini akan menggantikan pabrik Pusri II yang sudah tua dan boros konsumsi gasnya. Kapasitas produksi Pusri 2B adalah 907.500 ton urea per tahun dan 660.000 ton amoniak per tahun.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.