Sukses

Terpakai Fungsional saat Lebaran, Tiga Ruas Tol Ini Segera Diresmikan

Saat ini tinggal menunggu jadwal dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk meresmikan ketiga ruas tol tersebut.

Liputan6.com, Jakarta Sejumlah ruas tol bakal diresmikan dalam waktu dekat. Setidaknya ada tiga ruas tol yang pembangunannya telah rampung dan siap untuk diresmikan.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan, tol yang akan diresmikan antara lain Pejagan-Pemalang, Kartasura-Sragen dan Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi Seksi I yaitu ruas Simpang Susun Tanjung Morawa-Simpang Susun Parbarakan.

"Pejagan-Pemalang, Kartasura-Sragen, di Kualanamu yang Parbarakan. Itu panjang-panjang," ujar dia di kawasan Widya Chandra, Jakarta, Senin malam (25/6/2018).

Menurut dia, ketiga ruas tol tersebut juga sempat difungsikan secara gratis alias fungsional. "Iya kemarin fungsional," lanjut dia.

Saat ini, lanjut Basuki, tinggal menunggu jadwal dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk meresmikan ketiga ruas tol tersebut. Kemungkinan ketiganya akan diresmikan pada bulan depan.

"Tergantung Pak Jokowi. Karena sudah siap, sudah layak fungsi semua. Sudah ada layak fungsinya, tinggal jadwal Pak Presiden," tandas dia.

*Pantau hasil hitung cepat atau Quick Count Pilkada 2018 untuk wilayah Jabar, Jateng, Jatim, Sumut, Bali dan Sulsel. Ikuti juga Live Streaming Pilkada Serentak 9 Jam Nonstop hanya di Liputan6.com.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Jokowi Targetkan Merak-Pasuruan Tersambung Tol pada 2019

Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan Jalan Tol Gempol-Pasuruan seksi 1 dan seksi 2 sepanjang 20,5 kilometer (km) di Kabupaten Pasuruan, Provinsi Jawa Timur. Dengan demikian, pada tahun depan diharapkan jalan tol Trans Jawa bisa tersambung dari Merak hingga Pasuruan.

‎Ruas tol Gempol-Pasuruan Seksi 1A menghubungkan Gempol-Bangil sepanjang 6,8 km dan Seksi 1B menghubungkan Bangil-Rembang sejauh 7,1 km. Seksi 1A dan 1B ini mulai dibangun pada Maret 2013 yang lalu.

Seksi 1B selesai pembangunannya pada Maret 2017 dan Seksi 1A rampung pada Agustus 2017. Sedangkan pembangunan ruas tol Seksi 2 yang menghubungkan Rembang-Pasuruan sepanjang 6,6 km dimulai Februari 2017 dan selesai pembangunannya pada Juni 2018.

Dengan diresmikannya Tol Gempol-Pasuruan ini, total ruas tol yang telah terhubung dari Merak sampai Pasuruan adalah 920 km, di mana 607 km telah beroperasional. Sedangkan sisanya sepanjang 313 km akan beroperasional pada akhir Desember 2018.

Jokowi berharap, jalan tol yang merupakan bagian dari Tol Trans Jawa ini rampung pada 2019 mendatang. Tol Trans Jawa sendiri memiliki total panjang 1.150 km, dari Merak hingga Banyuwangi.

"Kita harapkan akhir tahun ini Merak - Pasuruan sudah rampung, selesai, seperti yang tadi sudah disampaikan Menteri PU. Kemudian dilanjutkan lagi ke Banyuwangi, kita harapkan 2019 juga insyaallah selesai, rampung. Merak-Banyuwangi selesai," ujar dia dalam keterangan resmi di Jakarta, Jumat (22/6/2018).

Jokowi menyatakan, sampai saat ini, ruas Merak sampai Pasuruan secara umum sudah bisa dilalui, meskipun ada yang masih bersifat fungsional karena masih adanya konstruksi bangunan. Dia berharap pembangunan tol ini bisa meningkatkan mobilitas orang maupun barang.

"Kita berharap dengan adanya jalan tol ini mobilitas orang, mobilitas barang, distribusi logistik, kemudian biaya logistik akan menjadi lebih murah karena bisa lebih cepat," kata dia.

Selain itu, Jokowi mengungkapkan, pembangunan tol juga harus terintegrasi dengan titik-titik pertumbuhan ekonomi. Mulai dari kawasan industri, pelabuhan, hingga pariwisata.

"Ini yang ingin kita integrasikan semua. Jadi jalan tol itu dibangun betul-betul berguna, betul-betul bermanfaat maksimal baik untuk dunia usaha, baik untuk dunia pariwisata, baik untuk dunia industri, baik juga untuk kawasan-kawasan pelabuhan yang juga sebagian sudah kita ekspansi," lanjut dia.

Terkait tarif tol, Jokowi menyatakan akan mendiskusikannya terlebih dahulu dengan para investor, baik BUMN maupun swasta.

"Jadi ini kan investasi, dikerjakan oleh investor baik oleh BUMN maupun oleh swasta. Oleh sebab itu penentuan tarif jalan tol itu harus berbicara dengan mereka," ungkap dia.

Dia menegaskan tarif tol harus memberikan keuntungan bagi investor dan masyarakat, serta terjangkau.

"Kita tidak ingin investor dirugikan. Kita ingin investor diuntungkan, tapi kita juga ingin masyarakat juga diuntungkan. Artinya nanti dengan kecepatan mobilitas barang, distribusi logistik, distribusi barang, kita harapkan ya logistik akan jatuh lebih murah karena bisa lebih cepat. Saya kira semua negara membangun infrastruktur itu arahnya ke sana semuanya," tandas dia.

 Tonton Video Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.