Sukses

Menko Luhut Minta Manajemen dan Karyawan Garuda Indonesia Koreksi Diri

Luhut mengaku memberi waktu bagi manajemen dan karyawan Garuda Indonesia untuk melakukan negosiasi hingga hari Jumat, pekan ini.

Liputan6.com, Jakarta Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan yang juga selaku Ketua Satgas Tim Mediasi Manajemen Garuda Indonesia dengan Serikat Karyawan meminta agar kedua belah pihak melakukan introspeksi.
 
"Ya tentu pemerintah harus koreksi diri juga, tapi juga dari asosiasi serikat pekerja gak boleh semaunya," kata dia di kantornya, Senin (25/6/2018).
 
Luhut mengaku memberi waktu bagi kedua belah pihak untuk melakukan negosiasi hingga hari Jumat, pekan ini. "Saya beri waktu lagi untuk teknis negosiasikan antara sekarang ke Jumat. Ya mudah-mudahan bisa ketemu titik temu," ujarnya.
 
Menurut dia, semestinya tidak ada hal yang terlalu pelik untuk dibicarakan terkait tuntutan-tuntutan yang diajukan serikat karyawan. Apalagi jika menyangkut gaji, mengingat gaji pilot di Indonesia dinilai sudah layak.
 
"Kalau bicara semua kepentingan nasional, gak ada masalah. Kan selalu masalah itu mengenai gaji, Nah gaji pilot kita kan bagus antara 75 sampai 150 juta, jadi gak ada masalah gaji," tegas Luhut.
 
Namun dia mengaku, hal yang masih menjadi kendala, adalah mengenai masalah lainnya seperti efisiensi. "Masalahnya menyangkut efisiensi, menyangkut security," kata dia.
 
Sebelumnya, Satgas bentukan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman kembali mengadakan pertemuan mediasi antara kedua belah pihak.
 
Rapat yang dipimpin langsung Menko Maritim, Luhut Binsar Pandjaitan tersebut juga dihadiri oleh perwakilan dari Kementerian Perhubungan, Kementerian BUMN, Kementerian Keuangan hingga perwakilan dari Kantor Staff Presiden.
 
"Melanjutkan pembahasan di Satgas yang lalu. Jadi melakukan mediasi antara manajemen dengan pihak sekertariat bersama Sekarga," kata Direktur Utama Garuda Indonesia, Pahala Mansury saat ditemui usai pertemuan.
 
Namun rupanya pertemuan kali ini pun masih belum menemukan kejelasan. Pahala mengungkapkan, masih akan ada beberapa pertemuan lanjutan yang akan dilakukan supaya solusi yang dihasilkan betul-betul bisa diterima oleh kedua belah pihak.
 
"Tentunya bahwa kita betul-betul ingin mencari satu kondisi yang bisa diterima semua pihak lah tentunya. Jadi mudah-mudahan dalam waktu sebelum akhir minggu pertama bulan Juli kita sudah bisa bertemu dalam satu pemahaman yang sama," ujarnya.
 
Pahala menyatakan dalam pertemuan tersebut Menko Luhut berpesan agar semua pihak bisa mencari solusi bersama yang bisa disepakati oleh kedua belah pihak.
 
"Tentunya kalau dari pihak manajemen Garuda selalu terbuka untuk bisa berdiskusi mencari titik temu, apakah terkait dengan kebijakan perusahaan, kebijakan SDM, kita membuka diri," kata dia.
 
Meski tengah terjadi kemelut, Pahala memastikan pelayanan kepada pelanggan tidak akan berkurang.
 
 
 
Reporter: Yayu Agustini Rahayu
Sumber: Merdeka.com

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Selamatkan Garuda dari Rugi Besar, Ini Saran Rizal Ramli

Mantan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Rizal Ramli, ikut menanggapi masalah yang tengah membelit Garuda Indonesia. Salah satunya kisruh antara manajemen dan karyawannya, yakni ancaman mogok kerja maupun kerugian yang sedang diderita. 

Rizal mengatakan, langkah awal yang dapat dilakukan pemerintah adalah mulai dengan merombak dan membenahi jajaran direksi dan komisaris badan usaha milik negara (BUMN) itu. 

"Sebagai prasyarat awal perlu dilakukan overhaul komisaris dan manajemen Garuda. Masalah utamanya adalah pengangkatan direksi Garuda tidak berlandaskan kompetensi. Jumlah direksi terlalu banyak: delapan orang direksi," ungkapnya di Jakarta, Senin (25/6/2018).

Selain itu, yang perlu diperhatikan adalah mengevaluasi kembali rute penerbangan maskapai penerbangan pelat merah itu. Rizal pun memandang kebijakan penjualan yang dilakukan selama ini kurang tepat. 

"Rute manajemennya payah. Seharusnya direktur operasi harus dipilih lebih canggih. Strategi marketing Garuda Indonesia amburadul. Yang seharusnya premium airline malah 'dicampur' dengan strategi low cost carrier, seperti Citilink," kata dia.

"Padahal Garuda disegani karena reputasi, safety yang tinggi, dan memiliki kualitas pelayanan terbaik di dunia, dengan cara memberikan terlalu banyak diskon, bazar diskon dan promo tiket, sehingga brand premium Garuda luntur," ucap Rizal yang terkenal dengan jurus rajawali kepret.

Manajemen juga dipandang perlu untuk berani membatalkan dan menjadwalkan ulang pembelian armada yang belum dibutuhkan.

"Manajemennya tidak berani mengambil keputusan untuk pembatalan dan rescheduling pembelian pesawat-pesawat yang tidak diperlukan," ujar mantan Menko Bidang Perekonomian itu. 

 

 

Reporter : Wilfridus Setu Embu

Sumber : Merdeka.com

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini