Sukses

Usai The Fed Dongkrak Suku Bunga, Bursa Asia Melemah

Indeks saham MSCI di Asia Pasifik kecuali Jepang diperdagangkan lebih rendah 0,27 persen di pagi hari.

Liputan6.com, Jakarta - Bursa Asia melemah pada pembukaan perdagangan Kamis pekan ini, usai Bank Sentral Amerika Serikat (AS) menaikkan suku bunga. Selain itu, adanya indikasi kenaikan suku bunga lanjutan sebanyak dua kali juga menjadi penekan bursa saham di kawasan Asia.

Mengutip CNBC, Kamis (14/6/2018), Indeks Nikkei 225 turun 0,73 persen dan membalikkan kenaikan yang dicatatkan pada perdagangan sebelumnya. Saham-saham di sektor pertambangan menjadi penekan gerak indeks acuan di Jepang ini.

Sedangkan di Seoul, indeks Kospi kehilangan 0,76 persen di awal perdagangan. Saham-saham di sektor teknologi bergerak beragam pada pagi ini. Samsung Electronics turun 0,91 persen.

Di Australia, S&P/ASX 200 tergelincir 0,17 persen, terbebani oleh penurunan 0,59 persen saham sektor keuangan. Saham utilitas turun 1,21 persen setelah melompat di sesi sebelumnya.

Indeks saham MSCI di Asia Pasifik kecuali Jepang diperdagangkan lebih rendah 0,27 persen di pagi hari.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

The Fed Kembali Dongrak Suku Bunga

The Federal Reserve (the Fed) atau Bank Sentral Amerika Serikat (AS) kembali menaikkan suku bunga pada Rabu. Kenaikan suku bunga ini sudah diperkirakan oleh analis dan ekonom.

Dengan adanya kenaikan suku bunga ini menandakan tonggak pergeseran kebijakan Bank Sentral AS dari yang awalnya pelonggaran kebijakan moneter untuk memerangi krisis keuangan dan resesi pada 2007-2009 menjadi pengetatan kebijakan moneter.

Dalam kenaikan suku bunga pada Juni ini, the Fed mematok di kisaran 1,75 persen hingga 2 persen. Bank Sentral AS mengesampingkan janji sebelumnya bahwa mereka akan terus menahan suku bunga di kisaran rendah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.

"Perekonomian sudah berjalan dengan baik," jelas Gubernur Bank Sentral AS Jerome Powell dalam konferensi pers usai Rapat Komite Pasar Terbuka (Federal Open Market Committee).

"Seluruh indikasi ekonomi menunjukkan perbaikan. data tenaga kerja, inflasi dan lainnya sesuai dengan perkiraan," jelas dia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.