Sukses

Kenaikan Suku Bunga The Fed Tekan Harga Emas

The Federal Reserve (the Fed) atau Bank Sentral Amerika Serikat (AS) kembali menaikkan suku bunga paa Juni ini.

Liputan6.com, Jakarta - Harga emas ditutup naik pada perdagangan Rabu tetapi kemudian jatuh kembali ke bawah level USD 1.300 per ounce karena kenaikan nilai tukar dolar AS akibat keputusan Bank Sentral AS atau the Federal Reserve (the Fed).

Mengutip marketwatch, Kamis (14/6/2018), harga emas untuk pengiriman Agustus diperdagangkan di angka USD 1.297,60 per ounce atau turun 0,13 persen. Sebelum keputusan the Fed, harga emas naik USD 1,90 atau hampir 0,2 persen di angka USD 1.301,30 per ounce.

Senior analis U.S. Bank Wealth Management Rob Haworth menjelaskan, the Fed memberikan sinyal untuk kembali menaikkan suku bunga dua kali lagi pada tahun ini. Hal tersebut memberikan tekanan kepada harga emas. "Suku bunga lebih tinggi mendorong kenaikan dolar AS sehingga menekan emas," jelas dia.

Pada perdagangan sebelumnya sebenarnya harga emas menguat karena adanya sentimen negatif dari pertemuan antara Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un di Singapura. Pertemuan pada Selasa kemarin membahas denuklirisasi Korea Utara.

"Jelas tontonan publik negatif tidak akan berdampak baik di pasar global dan menciptakan sejumlah permintaan aset safe haven yang kuat tetapi itu probalilitas yang rendah,” ujar Jeff Wright, Wakil Presiden Eksekutif GoldMining Inc.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

The Fed Kembali Dongrak Suku Bunga

The Federal Reserve (the Fed) atau Bank Sentral Amerika Serikat (AS) kembali menaikkan suku bunga pada Rabu. Kenaikan suku bunga ini sudah diperkirakan oleh analis dan ekonom.

Dengan adanya kenaikan suku bunga ini menandakan tonggak pergeseran kebijakan Bank Sentral AS dari yang awalnya pelonggaran kebijakan moneter untuk memerangi krisis keuangan dan resesi pada 2007-2009 menjadi pengetatan kebijakan moneter.

Dalam kenaikan suku bunga pada Juni ini, the Fed mematok di kisaran 1,75 persen hingga 2 persen. Bank Sentral AS mengesampingkan janji sebelumnya bahwa mereka akan terus menahan suku bunga di kisaran rendah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.

"Perekonomian sudah berjalan dengan baik," jelas Gubernur Bank Sentral AS Jerome Powell dalam konferensi pers usai Rapat Komite Pasar Terbuka (Federal Open Market Committee).

"Seluruh indikasi ekonomi menunjukkan perbaikan. data tenaga kerja, inflasi dan lainnya sesuai dengan perkiraan," jelas dia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.