Sukses

Harga Emas Melonjak Antisipasi Pertemuan Kim Jong-un dan Trump

Harga emas dibayangi pertemuan Donald Trump dan Kim Jong-un serta sejumlah bank sentral utama lainnya.

Liputan6.com, New York - Harga emas menguat tipis dengan kisaran harga yang ketat. Hal ini seiring investor mencermati pertemuan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un di Singapura.

Pertemuan pada Selasa pekan ini akan membahas denuklirisasi Korea Utara. Investor juga menunggu hasil pertemuan bank sentral.

Harga emas untuk pengiriman Agustus menguat 50 sen ke posisi USD 1.303,20. Harga emas sempat berada di level terendah USD 1.297,80 dan tertinggi USD 1.307. Sedangkan harga perak naik 1,3 persen ke posisi USD 16.952 per ounce.

"Harga emas berada di kisaran yang ketat hingga pertemuan bank sentral AS atau the Federal Reserve berakhir. Pelaku pasar akan mencermati pernyataan dan sinyal kenaikan suku bunga berikutnya," ujar Jeff Wright, Wakil Presiden Eksekutif GoldMining Inc, seperti dikutip dari laman Marketwatch, Selasa (12/6/2018).

Ia menuturkan, saat ini masih jadi misteri bagaimana respons pasar terhadap pertemuan Donald Trump dan Kim Jong-un di Singapura.

"Jelas tontonan publik negatif tidak akan berdampak baik di pasar global dan menciptakan sejumlah permintaan aset safe haven yang kuat tetapi itu probalilitas yang rendah,” ujar dia.

Wrighyt menuturkan akan pertimbangkan hasil pertemuan itu di Singapura terhadap harga emas. Sementara itu, perdagangan global masih menjadi masalah.

Sejauh ini dampaknya terbatas usai ketegangan akhir pekan antara Trump dan Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau. Trump menarik dukungannya untuk komunike kelompok negara G7 setelah Trudeau kritik tarif AS terhadap logam Kanada.

Permusuhan antara Trump dan pemimpin dua sekutu dekat yaitu Kanada dan Prancis yang meningkat jelang pertemuan G7.

"Pertikaian terkait perdaganan antara AS dan Kanada semakin menekankan harapan yang memudar AS dan mitra dagang utamanya dapat hindari eskalasi sanksi perdagangan terhadap satu sama lain," ujar Analis Senior Kitco.com, Jim Wyckoff.

"Masalah tersebut bisa sentiment beragam untuk emas. Dari perspektif safe-haven, itu naik karena ketegangan antara ekonomi terbesar di dunia. Namun dari perspektif komoditas rendah karena potensi penurunan perdagangan dunia terutama dalam komoditas," tambah dia.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Pertemuan Bank Sentral Jadi Perhatian

Dalam catatannya, Analis Commerzbank, Carsten Fritsch menuturkan, pertemuan the Federal Reserve dan Bank Sentral Eropa akan memainkan peran lebih penting bagi pergerakan harga emas.

"Sementara ada kemungkinan the Federal Reserve menaikkan suku bunga lagi. Bank sentral Eropa mungkin umumkan akan akhiri kebijakan moneter ekspansif," tambah dia.

The Federal Reserve diperkirakan menaikkan suku bunga setelah pertemuan dua hari yang dimulai pada Selasa pekan ini. Sedangkan Bank Sentral Eropa diharapkan dapat umumkan waktu pengurangan pembelian aset saat era krisis.

Menjelang pertemuan bank sentral tersebut, indekd dolar AS pun menguat 0,1 persen. Indeks dolar AS telah naik hampir empat persen sepanjang kuartal ini.

Di pasar logam lainnya, harga tembaga turun 1,3 persen ke posisi USD 3.257 per pound. Harga platinum menguat kurang dari 0,1 persen ke posisi USD 906,40 per ounce. Sedangkan harga palladium naik 1,1 persen ke posisi USD 1.016,50 per ounce.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.