Sukses

Grup Harita Ekspor Alumina ke China

PT Well Harvest Winning Alumina Refinery (WHW) mencatat, produksi alumina mencapai 339.928 ton dengan realisasi ekspor sebanyak 326.805 ton.

Liputan6.com, Jakarta - PT Well Harvest Winning Alumina Refinery (WHW) mencatat, produksi alumina mencapai 339.928 ton dengan realisasi ekspor sebanyak 326.805 ton sepanjang Januari-April 2018.

Direktur WHW, Stevi Thomas mengatakan, ‎alumina hasil produksinya di ekspor ke China, Timur Tengah, Malaysia, dan juga diserap pasar dalam negeri oleh PT Indonesia Asahan Alumunium (Inalum).

"Ekspornya bukan hanya ke Tiongkok, tapi Timur Tengah dan Malaysia" kata Stevi, di Jakarta, seperti ditulis Sabtu (2/6/2018).

‎Stevi mengungkapkan sepanjang tahun lalu, realisasi produksi alumina WHW sebanyak 974.209 ton alumina. Sedangkan realisasi ekspor mencapai 957.340 ton.

Untuk harga alumina asal Indonesia, saat ini cukup bersaing dengan Australia. Hal ini diakibatkan keunggulan yang dimiliki perusahaan, dalam hal perolehan bahan baku alumina.

WHW berencana menambah kapasitas refinery aluminanya dari 1 juta ton menjadi 2 juta ton alumina per tahun. Dengan adanya penambahan fasilitas.

"Penambahan kapasitas menjadi dua juga dari 1 juga ton," ujar dia.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Well Harvest Dongkrak Kapasitas Smelter

Sebelumnya, PT Well Harvest Winning Alumina Refinery (WHW-AR) berencana menambah kapasitas produksi fasilitas pengolahan mineral (smelter) menjadi 2 juta ton per tahun.

Deputy General Manager WHW-AR Stevi Thomas mengatakan, perusahaan tersebut telah mengoperasikan smelter grade alumina di ‎Ketapang, Kalimantan Barat sejak Juli 2016.

Smelter tersebut memurnikan bijih bauksit 3 juta ton menjadi alumina sebanyak 1 juta ton."Di sini kita bangun kapasitas 1 juta ton per annum grade alumina, investasi US$ 1,5 miliar," ‎kata Stevi, di Jakarta, Kamis 15 Juni 2017.

Stevi menuturkan, perusahaan patungan dengan investor asal China tersebut‎ berencana meningkatkan kapasitas smelter menjadi 2 juta ton. Saat ini rencana tersebut sedang dibahas untuk menentukan waktu dimulainya pengembangan tahap kedua.

"Tahapan dua kita masih bahas, tetapi kita punya komitmen, diputuskan dibangun kapan," ujar Stevi.

Stevi memperkirakan, keputusan dimulainya peningkatan kapasitas smelter akan ditetapkan pada kuartal III 2017. ‎Karena lahan sudah siap, waktu pembangunannya pun akan lebih cepat dibanding pembangunan tahap pertama

‎"Tapi secara infrastruktur lahan siap kita tinggal pasang mesin, kita tidak membutuhkan lahan baru," ucap Stevi.PT Well Harvest Winning merupakan perusahaan pengolahan dan pemurnian bauksit menjadi alumina pertama dan terbesar di Indonesia dan Asia Tenggara.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.