Sukses

Bursa Saham Asia Keok Dipicu Kekhawatiran Perang Dagang AS

Perang dagang AS menyeret pelemahan bursa saham Asia pada perdagangan Jumat (1/6/2018).

Liputan6.com, Jakarta - Bursa saham Asia dibuka melemah pada perdagangan Jumat (1/6/2018). Koreksi itu mengikuti jejak Wall Street setelah Amerika Serikat (AS) mengumumkan tarif impor baja dan aluminium untuk Kanada, Meskiko, dan Eropa.

Dikutip dari CNBC, indeks saham Nikkei Jepang turun 0,24 persen dan indeks Topix kehilangan 0,29 persen. Sementara indeks saham S&P/ASX 200 Australia tergelincir 0,5 persen, pelemahan tertinggi pada sektor saham energi. Indeks saham Kospi Korea Selatan melemah tipis 0,05 persen.

Adapun Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tutup karena libur dalam rangka memperingati hari lahir Pancasila.

Pelaku pasar memang sedang fokus pada kekhawatiran perang dagang yang ditabuh Presiden AS Donald Trump. AS memberlakukan tarif impor baja 25 persen dan 10 persen untuk tarif impor aluminium kepada Kanada, Meksiko, dan Eropa.

Keputusan itu berlaku pada Kamis tengah malam waktu setempat. Negara-negara ini sebelumnya telah dibebaskan dari tarif impor logam saat diumumkan Maret lalu.

Kebijakan proteksionisme ini menyulut aksi balas dendam dari Kanada, Meksiko, dan Eropa. Kanada misalnya, tarif balasan atas USD 12,8 miliar ekspor AS. Begitu pula dengan Eropa yang akan mengumumkan pembalasan.

"Proteksionisme perdagangan jelas meningkat. Saya pikir pasar mulai khawatir," kata Analis, Rob Subbaraman.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Wall street Terempas

Asal tahu, pasar saham AS ditutup merosot pada penutupan perdagangan Kamis tersengat kekhawatiran perang dagang. Rata-rata Indeks Dow Jones jatuh 1,02 persen atau 251,94 poin ke level 24.415,84.

Sementara itu, indeks S&P 500 terempas 0,69 persen ke level 2.705,27 dan indeks Nasdaq Composite turun 0,27 persen ke level 7.442,12.

Di sisi lain, gejolak politik Italia yang sempat memanas perlahan mereda. Indeks dolar AS terhadap beberapa mata uang utama bergerak di kisaran 93,958. Yen Jepang diperdagangkan 108,78 atas dolar AS.

Sementara itu, harga minyak mentah Brent berjangka mulai naik 0,22 persen ke posisi USD 77,73 per barel. Harga minyak West Texas Intermediate AS stabil di posisi USD 67,06 per barel.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.