Sukses

Perusahaan Ini Bakal Jual Berlian dengan Harga Terjangkau

Bagi perempuan, perhiasan dari berlian sangat indah dan mengagumkan. Namun, seseorang harus merogoh kocek lebih dalam untuk memiliki berlian.

Liputan6.com, Jakarta - Bagi perempuan, perhiasan dari berlian sangat indah dan mengagumkan. Namun, seseorang harus merogoh kocek lebih dalam untuk memiliki perhiasan terbuat dari berlian.

Akan tetapi, masalah harga kini bukan jadi masalah. Lantaran perusahaan tambang berlian terbesar di dunia sedang mengembangkan berlian buatan manusia di laboratorium. Diharapkan pengembangan berlian tersebut membuat harga lebih rendah sehingga dapat memikat konsumen.

De Beers Group meluncurkan perusahaan baru dan fasilitas produksi asal Amerika Serikat (AS) yang akan menjual berlian dari hasil pengembangan lab. Jumlahnya memang lebih sedikit dari pada berlian dari hasil alam.

Perusahaan dibangun pada September tersebut diberi nama Lightbox Jewelry. Perusahaan itu akan menjual berlian buatan laboratorium yang akan dijual dari harga USD 200 atau sekitar Rp 2,78 juta (asumsi kurs Rp 13.913 per dolar Amerika Serikat) untuk batu berukuran seperempat karat dan satu karat senilai USD 800 atau sekitar Rp 11,13 juta. Demikian mengutip laman USA Today, Jumat (1/6/2018).

Harga berlian itu lebih terjangkau ketimbang harga berlian alami. Berlian berukuran satu karat dijual USD 5.657 atau sekitar Rp 78,69 juta di ritel online yang jual berlian bersertifikat yaitu Blue Nile.

"Lightbox akan mengubah bisnis berlian dengan menawarkan kepada konsumen berlian hasil buatan lab. Para konsumen ada yang ingin berlian tetapi tidak mendapatkannya. Dengan pengembangan ini membuat perhiasan berlian menjadi lebih terjangkau," ujar CEO De Beers Grop Bruce Cleavar.

Ia menambahkan, penelitian yang dikembangkannya ini diharapkan dapat membuat konsumen menilai berlian yang dikembangkan di laboratorium juga produk yang bagus dan cantik. Produk tersebut diharapkan tidak terlalu mahal. "Jadi kami melihat peluang di sini," ujar dia.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Selanjutnya

Adapun dengan pengembangan tersebut mengubah strategi bisnis De Beers yang sebelumnya tidak menawarkan berliatan buatan lab kepada pembeli. Sebelumnya perusahaan ini dimiliki oleh raksasa penambangan berlian multinasional Anglo American Plc yang awal bulan ini umumkan penjualan berlian kasar USD 550 juta.

Alasan dibalik pengembangan berlian tersebut juga terjadi karena ada kekhawatiran oleh pelaku industri berlian. Generasi milenial AS dan konsumen muda lainnya kurang berminat beli berlian karena mahal. Jadi generasi milenial menghemat uang untuk beli rumah dan barang lainnya.

Seperti diketahui, berlian alami biasanya terbentuk selama bertahun-tahun melalui kombinasi tekanan tinggi dan panas di dalam bumi. Perusahaan pertambangan biasanya memulihkan batu mentah  kemudian dinilai, dipotong dan dipoles sebelum dijual. Batu bernilai tinggi biasanya berat ratusan karat dan biayanya jutaan dolar Amerika Serikat.

De Beers juga akan bekerjasama dengan Element Six untuk mengembangkan berlian berasal dari lab. Perusahaan itu sebagai pemasok berlian sintetis terbesar di dunia.

Stephanie Liggins, Ilmuwan Element Six menyatakan kalau proses penciptaan berlian tersebut dapat disesuaikan sehingga menghasilkan warna berlian antara lain putih es, merah muda, biru dan berlian yang sesuai keinginan konsumen.

Perusahaan investasi USD 94 juta selama empat tahun untuk membuka fasilitas produksi element six di Portland, Oregon. Ketika beroperasi penuh, pabrik akan hasilkan lebih dari 500 ribu karat berlian yang ditanam di laboratorium setiap tahun .

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.