Sukses

Dilistriki PLN, 13 Desa di Natuna Terang Benderang

Kehadiran infrastruktur kelistrikan di natuna akan dapat mengakselerasi program-program yang sedang digulirkan pemerintah.

Liputan6.com, Natuna - PT PLN (Persero) terus berjuang untuk melistriki seluruh penjuru Tanah Air termasuk wilayah terpencil, terdepan dan terluar. Kali ini, PLN resmi melistriki 13 desa di Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau pada Selasa (29/5/2018).

Ke-13 desa yang berhasil di listriki PLN yaitu Desa Pulau Tiga, Tanjung Kumbik Utara, Setumuk, Selading, Sabang Mawang Barat, Tanjung Batang, Kadur, Tanjung Pala, Meliah, Terayak, Meliah Selatan, Subi Besar dan Subi Timur.

Tak hanya itu, PLN juga meningkatkan  jam nyala menjadi 24 Jam di 6 lokasi di Kab. Natuna, yakni Pulau Laut, Pulau Serasan, Pulau Midai, Pulau Subi, Pulau Tiga dan Sistem Listrik Klarik kecamatan Bungguran Utara yang berada di Pulau Natuna Besar.

Direktur Regional Sumatera PLN Wiluyo Kusdwiharto menuturkan, melistriki Kepulauan Natuna menjadi prioritas perseroan mengingat posisinya yang strategis berada di wilayah perbatasan Indonesia dengan negara lain. 

Dengan jaminan pasokan listrik ini, kawasan pertahanan di Natuna bakal lebih optimal. 

"Peralatan-peralatan pertahanan yang membutuhkan listrik dapat lebih efisien sehingga memberikan keamanan maksimum bagi Negara," tutur Wiluyo di Desa Sabang Mawang, Pulau Tiga, Kabupaten Natuna, Selasa (29/5/2018).

Dia berharap kehadiran infrastruktur kelistrikan ini dapat mengakselerasi program-program yang sedang digulirkan pemerintah.

Seperti misalnya program Kementerian Kelautan dan Perikanan yang mendorong pembangunan sentra kelautan dan perikanan terpadu di pulau-pulau. 

Infrastruktur penunjang untuk nelayan seperti cold storage dan oven dapat dioperasikan secara maksimal. Dengan demikian, warga Natuna yang berprofesi sebagai nelayan dapat mengelola hasil tangkapan menjadi lebih efisien.

"Kami harap kehadiran infrastruktur kelistrikan dapat meningkatkan kualitas kesehatan, pendidikan,  ekonomi warga Natuna, " ungkap dia. 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Masih Gunakan Diesel

Untuk melistriki desa-desa tersebut,  Wiluyo mengakui PLN masih menggunakan pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD). Walaupun tidak murah,  namun untuk saat ini adalah jalan tercepat sehingga masyarakat kepulauan dapat menikmati listrik. 

PLN juga akan terus meningkatkan kapasitas pembangkit di pulau-pulau lain mengingat Kepulauan Riau adalah provinsi kepulauan tersulit untuk menyatukan dalam satu sistem kelistrikan. 

"Insya Allah kita akan bangun kelistrikan di pulau-pulau lain agar kawasan industri bisa tumbuh berkembang dan bisa meningkatkan  taraf hidup masyarakat, " papar dia. 

Anggota Dewan Komisaris PLN Ilya Avianti menyatakan komitmen PLN untuk terus melistriki seluruh wilayah Tanah Air.  Apalagi Kepulauan Natuna adalah pulau terluar yang strategis bagi pertahanan NKRI. 

"Meski investasi untuk melistriki desa-desa ini lebih besar dari hasil yang diperoleh PLN, tapi PLN berkomitmen akan melistriki seluruh Tanah Air," jelasnya. 

Ilya berpesan kehadiran listrik di kepulauan Natuna bisa dimanfaatkan untuk kegiatan ekonomi dan sosial warga sekitar. "Menjaga keberlangsungan dengan bayar listrik tepat waktu, hindari mencuri listrik dan  jangan merusak infrastruktur supaya listrik bisa tetap menyala," pesannya. 

 

3 dari 3 halaman

Wajah Terdepan

Gubernur Kepulauan Riau Nurdin Basirun mengucapkan terima kasih kepada PLN yang telah melistriki desa-desa Kepulauan Natuna.  Sebagai pulau terluar,  Natuna merupakan wajah terdepan dari negeri ini sehingga harus mendapatkan perhatian penuh. 

" Wajah terdepan harus hebat,  listrik,  jalan pelabuhan, pendidikan dan fasilitas pendidikan harus dibangun, " ungkapnya. 

Sekadar informasi, terdapat 76 desa diKabupaten Natuna. Dari total tersebut, desa yang sudah berlistrik 69 desa. Sisanya 7 desa masih belum berlistrik. Saat ini rasio desa berlistrik sekitar 90 persen.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.