Sukses

Menko Darmin Minta Bulog Tetap Impor Beras

Keputusan soal impor beras telah diambil oleh pemerintah dan tugas Bulog adalah menjalankan keputusan tersebut.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menyatakan Perum Bulog tetap harus melakukan impor beras. Meski sebelumnya Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso menyatakan akan menunda impor beras.

Darmin menyatakan, keputusan soal impor beras telah diambil oleh pemerintah. Sedangkan tugas Bulog menjalankan keputusan tersebut.

"Soal waktu ya (impor). Tapi yang memutuskan kebijakan itu pemerintah. Bukan bulog. Bulog pelaksana," ujar dia di Kantor Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Jakarta, Senin (28/5/2018).

Terkait dengan rencana Bulog untuk menjual beras dalam bentuk sasetan, hal tersebut dikembalikan pada kebijakan internal BUMN tersebut. Namun tujuan pemerintah untuk impor ini adalah untuk menjaga stabilitas harga beras.

"Itu kebijakan di Bulog saja. Intinya, kebijakan keputusan kita minggu lalu, yang pertama, perluas pedagang yang akan menerima operasi pasar beras Bulog. Kedua, turunkan harganya, Rp 500," kata dia.

Darmin berharap kebijakan yang diambil pemerintah seperti dengan membuka keran impor bisa menurunkan harga beras hingga di bawah harga eceran tertinggi (HET).

"Kita minta harus turun harganya. Kalau bisa Rp 9.000, bisa 2 kali-3 kali lipat dari yang dilakukan. Di bawah HET," tandas dia.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Pemerintah Impor Beras Lagi 500 Ribu Ton hingga Juli Ini

Kementerian Perdagangan (Kemendag) mengatakan pemerintah kembali menerbitkan izin impor beras sebanyak 500 ribu ton kepada Perum Bulog. Nantinya, izin impor tersebut akan dibatasi hingga Juli ini.

"Sudah ada. Jadi sudah kita luncurkan sampai Juli. Terserah Bulog, tapi intinya kita itu memberikan negara asal ke mereka (Bulog). Ada Myanmar, Thailand, Kamboja, Pakistan, India. Total keseluruhan 500 ribu," ungkap Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kemendag Oke Nurwan pada 15 Mei 2018. 

"Pokoknya saya sudah menjalankan tugas saya dengan memberikan persetujuan impor untuk 500 (ribu ton) yang kedua," tambah Oke.

Oke mengatakan, alasan penambahan tersebut sebagai bentuk upaya pemerintah untuk menurunkan harga beras yang dalam beberapa waktu terakhir mengalami kenaikan.

"Karena dibutuhkan. Dalam negeri pasokan dan harga maish tinggi," imbuhnya.

Sebagai informasi, pada awal 2018, pemerintah telah memutuskan mengimpor beras dari Vietnam dan Thailand sebanyak 500 ribu ton. Dengan adanya penambahan ini, maka total impor beras yang dikeluarkan pemerintah mencapai 1 juta ton.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.