Sukses

BPH Migas Bentuk Posko Mudik Pemantau BBM, Listrik dan Gas

Posko Nasional ESDM akan memulai masa kerjanya pada H-15 sampai dengan H+13, yaitu pada 31 Mei 2018 sampai 28 Juni 2018.

Liputan6.com, Jakarta Badan Pengatur Kegiatan Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) membentuk Posko Nasional Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Hari Raya Idul Fitri 2018. Posko Nasional ESDM akan memulai masa kerjanya pada H-15 sampai dengan H+13, yaitu pada 31 Mei 2018 sampai 28 Juni 2018.

Kepala BPH Migas Fanshurullah‎ Assa mengatakan‎ beberapa tugas yang diemban oleh Tim Posko Nasional ESDM 2018 adalah,‎ melakukan pengumpulan data lapangan mengenai BBM, gas, listrik, dan kebencanaan geologi.

Kemudian melakukan pengawasan ke lapangan terhadap fasilitas penyediaan dan pendistribusian BBM, gas, listrik serta kebencanaan geologi.

"Melakukan evaluasi hasil pengawasan mengenai penyediaan dan pendistribusian BBM, gas, listrik dan kebencanaan geologi. Serta melakukan penyusunan rekomendasi aksi tanggap darurat penanganan kelangkaan pasokan BBM, gas, listrik dan penanganan bencana alam‎," kata Fanshurullah, di Kantor BPH Migas, Jakarta, Jumat (25/5/2018).

‎Fanshurullah melanjutkan, Posko Nasional ESDM 2018 ini melibatkan beberapa Unit Kerja, antara lain BPH Migas, Badan Geologi Kementerian ESDM, Diretorat Jenderal (Ditjen) Ketenagalistrikan, Ditjen Minyak dan Gas Bumi (Migas)‎, PT Pertamina (Persero), PT AKR Corporindo, Tbk, PT Perusahaan Gas Negara (PN), PT Pertagas Niaga, dan PT PLN (Persero).

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Masa Kerja

Posko Nasional ESDM akan memulai masa kerjanya pada H-15 sampai dengan H+13, yaitu pada 31 Mei 2018 sampai 28 Juni 2018 dengan sistem yang dibagi menjadi 2 shift.

Shift 1 yang dilaksanakan pada pukul 09.00 WIB sampai 14.00 WIB dan Shift 2 pada pukul 14.00 WIB sampai 19.00 WIB, ‎bertempat di Gedung BPH Migas.

‎Menurutnya, selama masa Satgas Lebaran 2018, konsumsi BBM bensin secara nasional diperkirakan naik rata-rata 14 persen, menjadi 104.502 kilo liter (kl) dari semula 91.971 kl.

Kenaikan tertinggi diperkirakan terjadi pada 9 Juni 2018 atau H-6 dengan kenaikan menjadi 124.093 kl atau 35 persen dan pada 13 Juni 2018 atau H-2 dengan kenaikan menjadi 121.337 kl atau 32 persen.

Sedangkan arus balik diperkirakan pada 19 Juni 2018 atau H+4 dengan kenaikan menjadi 121.064 kl 32 persen dan pada 23 Juni 2018 atau H+8 dengan kenaikan menjadi 118.510 kl atau 29 persen.

Untuk konsumsi BBM jenis solar, secara nasional diperkirakan naik rata-rata 8 persen menjadi 38.077 kl dari semula 35.286 kL, kenaikan tertinggi diperkirakan terjadi pada 9 Juni 2018 atau H-6 dengan kenaikan menjadi 55.122 kl atau 56 persen.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini